Kabupaten OKU Timur antisipasi kebakaran hutan dan lahan

id hutan,karhutla,kebakaran hutan,lahan ,penanggulangan kebakaran

Kabupaten OKU  Timur antisipasi kebakaran hutan dan lahan

Arsip - Asap membumbung tinggi dari lahan yang terbakar di Pedamaran Induk, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (17/7) . (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/18)

Palembang (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan terus mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan memasuki musim kemarau mendatang.

Komandan Kodim 0403/Ogan Komering Ulu Letkol Arm Agung Widodo di Martapura, Kamis, mengatakan dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur melaksanakan rapat koordinasi.

Rakor itu, kata dia, untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya karhutla yang hampir setiap tahun terjadi.

Dia mengharapkan dengan rapat itu dapat mengurangi bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Ogan Komering Ulu Timur.

Dandim Agung juga minta setiap daerah yang wilayahnya rawan kebakaran hutan dan lahan untuk membuat sumber air, seperti pompa maupun sumur bor, yang bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu bila terjadi kebakaran.

Pihaknya berharap, adanya tower, termasuk alat pemadam kebakaran, untuk memantau titik api di setiap perusahaan.

Selain itu, kata dia, dibuat posko di daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan.

Ia mengatakan berdasarkan laporan, pada tahun ini, musim kemarau akan terjadi lebih panjang dibandingkan dengan pada 2018.

Oleh karena itu, kata dia, perlu antisipasi seoptimal mungkin dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan itu tidak hanya dikerjakan oleh satu instansi, namun dengan gotong-royong, semua pihak dapat berkoordinasi sehingga memudahkan untuk mengambil tindakan," kata dia.

Asisten I Sekretaris Daerah Pemkab Ogan Komering Ulu Timur Dwi Supriyanto mengatakan pihaknya akan menginstruksikan para camat serta pejabat dalam jajarannya untuk membentuk posko serta memantau titik api.

Posko, kata dia, akan dibentuk hingga tingkat desa dan selalu berkoordinasi terus dengan pihak TNI-Polri.

Pihaknya juga berharap, kepada perusahaan untuk menyediakan alat pemadam kebakaran di perusahaannya.

Jika terjadi kebakaran, kata dia, segera berkoordinasi dengan pemerintah agar tim reaksi cepat segera bertindak.