BPBD sebut akses jalan Pulau Beringin OKU Selatan putus akibat longsor

id Bencana longsor, akses jalan, Pulau Beringin, BPBD OKU Selatan

BPBD sebut akses jalan Pulau Beringin OKU Selatan putus akibat longsor

Proses pembersihan material longsor di OKU Selatan, Jumat. (ANTARA/Edo Purmana/24)

Muaradua (ANTARA) - Akses jalan di Kecamatan Pulau Beringin, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel), putus akibat bencana longsor hingga menutup badan jalan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan, Heri Pramono di Muaradua, Jumat, mengatakan intensitas curah hujan tinggi yang terjadi Jumat dini hari sekitar pukul 01.30 WIB menyebabkan longsoran tanah dari atas bukit hingga menutup badan jalan.

Akibat musibah tersebut jalan utama yang sering dilalui masyarakat dari Desa Kemulu Ulu menuju Desa Simpang Pancur, Kecamatan Pulau Beringin, kata dia, tertutup timbunan tanah hingga arus lalu lintas lumpuh total.

Material tanah longsor menutupi badan jalan dengan panjang sekitar 10 meter, tinggi 4 meter, dengan lebar 6 meter, sehingga jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Beruntung dalam musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa karena saat longsor terjadi kondisi jalanan sedang sepi," katanya.

Terkait bencana tersebut, kata dia, tim BPBD Kabupaten OKU Selatan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Pihaknya masih melakukan penanganan tanggap darurat dengan membersihkan material longsor agar jalur tersebut bisa kembali dilalui kendaraan seperti semula.

"Badan jalan yang tertutup material longsor masih dalam proses pembersihan oleh petugas kami di lapangan dan dibantu warga sekitar," ujarnya.

Pemkab OKU Selatan memberikan imbauan kepada seluruh warga, terutama pengguna jalan yang hendak melintas menuju Kecamatan Pulau Beringin, Sungai Are, dan Sindang Danau, untuk menunda perjalanan sementara waktu hingga proses pembersihan material longsor selesai dikerjakan petugas di lapangan.