Dewan Kesenian Palembang geliatkan aktivitas seni dan budaya di tengah COVID-19

id dewan kesenian palembang,artnormal kesenian palembang,dkp palembang,kebudayaan palembang,dinas kebudayaan palembang,dina

Dewan Kesenian Palembang geliatkan aktivitas seni dan budaya di tengah COVID-19

Ketua DKP Ms Iqbalt Rudianto menyerahkan sertifikat sebagai pembicara kepada Ketua DKSS Syahril Erwin pada kegiatan Artnormal 2020, Senin (17/8) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Dewan Kesenian Palembang mulai mengaktifkan kegiatan kebudayaan dan kesenian agar para seniman tetap bertahan di tengah tekanan dampak pandemi COVID-19 sehingga diharapkan tidak menjadi permasalahan yang berlanjut.

Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), Iqbal Rudianto, Senin, mengatakan upaya tersebut dijalankan lewat kegiatan 'Artnormal' yang dimulai pada hari ini dengan mengumpulkan para pelaku seni dan pemangku kebijakan untuk rembuk bersama.

"Kami yakin bahwa kesenian di Palembang akan terus bernafas karena DKP akan mencarikan solusi supaya seni ini tetap maju," ujarnya saat membuka kegiatan Artnormal.

Menurut dia ada ratusan seniman yang harus menelan dampak pahit COVID-19 akibat terbatasnya berbagai kegiatan sejak empat bulan terakhir di kota pempek itu, padahal tidak sedikit dari mereka yang mengandalkan sektor seni sebagai sumber pendapatan.

Oleh karena itu lewat kegiatan Artnormal semua pihak dari berbagai kalangan yang berhubungan dengan seni dan budaya, kata dia, akan mencari jalan keluar bersama agar langkah pemulihan dijalankan lebih cepat.

Pada kegiatan yang berlangsung 17 - 19 Agustus 2020 tersebut DKP menggandeng enam komite, yakni komite tari, musik, sastra, teater, film, dan seni rupa.

"Masing-masing komite melakukan diskusi terkait solusi-solusi ke luar dari krisis COVID-19, sejauh ini hasilnya luar biasa karena banyak hal inspiratif yang diberikan pemateri dari dalam maupun luar Palembang," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Zanariyah, mengatakan jangan sampai para pekerja seni kehilangan lapangan kerjanya hanya karena adanya COVID-19, sebab pada dasarnya mereka juga mengemban fungsi pelestarian budaya maupun kesenian Palembang.

"Kalau tidak ditunjukkan dan dilestarikan maka lambat laun kebudayaan Palembang yang beraga akan hilang," jelasnya.

Upaya itu perlu ditempuh melalui sinergi dengan berbagai pihak, kata dia, terutama dengan dinas pariwisata setempat agar lebih banyak kesenian yang dapat ditampilkan secara nasional sehingga budaya-budaya lokal seperti dulu muluk dan wayang Palembang dapat terus eksis.

Staf Ahli Wali Kota Palembang Bidang Pemerintahan Sosial Masyarakat, Harley Kurniawan, menambahkan bahwa pembangunan kebudayaan merupakan salah satu komitmen Pemkot Palembang sebagai kota Internasional sejahtera dan berbudaya.

"Namun bidang kebudayaan menjadi yang paling terdampak COVID-19, aktivitas kesenian menjadi terbatas bahkan terhenti sementara," katanya.

Pemkot Palembang mendukung kegiatan tersebut untuk menghasilkan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi DKP dan dinas terkait lainnya dalam menuju masa kenormalan baru.