Jakarta (ANTARA) - Produser Mandy Marahimin mengatakan film dokumenter yang mengangkat tentang kebudayaan sangat penting untuk mendokumentasikan budaya yang ada di masyarakat.
“Peran utama sebuah film dokumenter adalah untuk menjadi dokumentasi. Itulah sebabnya ada kutipan yang menyebutkan bahwa sebuah negara tanpa film dokumenter bagaikan sebuah keluarga tanpa album potret keluarga,” kata Mandy di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan peran dokumenter menjadi sangat penting. Begitu juga dengan film dokumenter kebudayaan yang memiliki "misi" untuk mendokumentasikan kebudayaan-kebudayaan yang ada dan mencatat (sekaligus menjadi bukti visual) bahwa kebudayaan itu ada.
“Setiap film, bagi saya, membahas kebudayaan karena dalam setiap film terkandung cerita, karakter, dan setting tempatnya. Tapi, kalau yang dimaksud adalah dokumenter tentang satu kebudayaan, ini sangat tergantung bagaimana pembuatannya. Jika dibuat secara konvensional, tentu akan membosankan. Jika diolah secara kreatif, bisa menjadi tontonan yang menyenangkan,” ucapnya.
Aktor Nicholas Saputra menambahkan film dokumenter memang bukan sebuah produk yang bisa meraih keuntungan sebesar-besarnya.
“Seringkali, semua uang yang didapatkan dari film, habis digunakan untuk membuat filmnya. Setelah film selesai, potensi distribusi pun bukan potensi yang menghasilkan keuntungan secara luar biasa,” kata Nicholas.
Namun, lanjut Nicholas, tidak bisa dibilang dokumenter tidak menarik untuk dieksplorasi. Saat ini, merupakan masa yang banyak disebut sebagai masa emas film dokumenter yang disebabkan naiknya platform streaming di seluruh dunia.
“Semua streaming platform membutuhkan konten, dan mereka butuh konten sebanyak mungkin jenis yang berbeda. Dokumenter adalah salah satunya,” katanya.
Nicholas menjelaskan dokumenter bukan ladang penghasil uang, karena pemasukan terbesar untuk film tetaplah distribusi bioskop. Sementara, banyak masyarakat yang ragu menonton film dokumenter di bioskop karena merasa dokumenter itu membosankan.
“Padahal, dokumenter sendiri terdiri dari berbagai jenis, tidak hanya dokumenter penyuluhan yang sering kita lihat di televisi. Dalam hal ini peran streaming platform semakin besar. Mereka bisa memperkenalkan penonton kepada genre-genre dokumenter yang berbeda-beda,” jelas Nicholas.
Salah satu film dokumenter yang mengangkat budaya adalah Semes7a. Film tersebut diproduseri oleh Mandy Marahimin dan Nicholas Saputra. Semes7a tayang di Netflix setelah tayang di bioskop mulai 30 Januari 2020 sampai awal Maret 2020.
Berita Terkait
Kemenkumham Sumsel memfasilitasi pendaftaran kekayaan intelektual komunal
Sabtu, 20 April 2024 20:05 Wib
Museum Batik di Jakarta, ini koleksinya
Sabtu, 13 April 2024 8:01 Wib
GM Kilang Plaju: Hadapi tantangan bisnis junjung budaya AKHLAK
Rabu, 10 April 2024 16:00 Wib
Pesona budaya Indonesia dalam layar film
Sabtu, 30 Maret 2024 15:53 Wib
Anime Festival Asia siap digelar pada 3-5 Mei 2024
Kamis, 21 Maret 2024 11:52 Wib
Cap Go Meh spirit baru keanekaragaman budaya
Minggu, 18 Februari 2024 23:30 Wib
Kilang Pertamina Plaju gencarkan semangat budaya K3
Rabu, 7 Februari 2024 7:21 Wib
Prabowo sebut pemerintah perlu turun tangan lestarikan warisan budaya
Minggu, 4 Februari 2024 22:30 Wib