Dinkes OKU tekan penyebaran Tuberkulosis

id Penyakit TBC, pelacakan pasien, putus penyebaran, Dinas Kesehatan OKU, laboratorium terpadu,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, info sumse

Dinkes OKU tekan penyebaran  Tuberkulosis

Info grafis penularan penyakit TBC. (ANTARA/Foyto: Kemenkes RI/Dok).

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan berupaya menekan angka penyebaran Tuberkulosis melalui pelacakan terhadap pasien yang menderita penyakit tersebut.

"Pelacakan kasus TB perlu dilakukan karena semakin banyak ditemukan kasus tersebut maka lebih cepat memutus rantai penyebarannya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Andi Prapto di Baturaja, Kamis.

Dia menjelaskan, pelacakan kasus ini melalui pemeriksaan kontak erat terhadap pasien TBC agar cepat tertangani dan mendapat penanganan medis.

Dinas Kesehatan OKU juga memberikan pelayanan pengobatan gratis bagi pasien TB selama enam bulan di seluruh pelayanan rumah sakit di wilayah setempat.

"Pemkab OKU juga tahun ini akan membangun laboratorium terpadu Bio Safety Level 2 (BSL2) untuk melakukan pengecekan sendiri terhadap spesimen berbagai penyakit menular, termasuk TBC," katanya.

Tuberkulosis atau yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini menimbulkan beberapa gejala berupa batuk yang berlangsung lama, lemas, berat badan turun, tidak nafsu makan, nyeri dada dan berkeringat di malam hari.

Penyakit ini mudah menular pada manusia yang memiliki daya tahan tubuh rendah melalui percikan ludah yang ke luar dari penderita TBC ketika berbicara, batuk dan bersin.

Di Kabupaten OKU sendiri, kata dia, di tahun 2020 tercatat sembilan orang warga meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit TBC.

"Dari 870 pasien yang menderita TBC di tahun 2020, sembilan orang di antaranya meninggal dunia. Untuk tahun ini baru tercatat sebanyak 26 kasus TB di OKU," ungkapnya.