Bengkulu (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu telah mengembalikan uang perawatan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang sebelumnya dirawat di ruang isolasi rumah sakit tersebut.
"Benar tadi uangnya sudah dikembalikan pihak RSUD M Yunus Bengkulu ke keluarga pasien," kata Herwan di Bengkulu, Sabtu.
Herwan mengatakan seluruh biaya warga yang menjalani perawatan dengan status PDP COVID-19 ditanggung oleh Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya, salah satu warga Kelurahan Rawa Makmur, Kota Bengkulu inisial SH (60) diminta membayar uang sebesar Rp6,7 juta oleh pihak RSUD M Yunus Bengkulu setelah ia menjalani perawatan di ruang isolasi karena diduga terpapar COVID-19.
Baca juga: Pasien isolasi COVID-19 di RSUD M Yunus Bengkulu diminta bayar Rp6,7 juta
"Ibu saya diisolasi selama lima hari dan setelah hasil tes PCR keluar negatif ibu saya diizinkan pulang, tapi kami keluarga terkejut biaya yang harus dibayar sebesar Rp6,7 juta lebih," kata anak pasien tersebut, Efran.
Efran mengaku kaget dengan biaya tersebut dan dia berusaha mencari pinjaman untuk membayar biaya rumah sakit.
Efran juga sempat menunjukkan surat keterangan miskin ke pihak rumah sakit, dan akhirnya biaya perawatan dikurangi menjadi Rp4 juta.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD M Yunus Bengkulu Zulkimaulub Ritonga mengatakan penarikan biaya kepada PDP COVID-19 itu karena adanya kesalahan administrasi yang dilakukan pegawai rumah sakit itu.
Menurut dia, petugas rumah sakit mengira pasien tersebut merupakan pasien yang dirawat di ruang umum dan bukan di ruang isolasi COVID-19.
"Petugas itu sudah saya minta mendatangi rumah pasien untuk mengembalikan uang yang sempat ditagihkan, ini kekeliruan administrasi," kata Zulkimaulub.
Berita Terkait
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
BRI siapkan strategi jelang berakhirnya restrukturisasi COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 11:07 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Dinkes Sumsel temukan 28 kasus aktif COVID-19 pada Januari 2024
Rabu, 31 Januari 2024 23:24 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 20:44 Wib
Dinkes Sumsel temukan 15 kasus aktif COVID-19 di awal 2024
Kamis, 11 Januari 2024 19:13 Wib
Dokter imbau masyarakat tak egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 16:50 Wib
Dokter sarankan lakukan swap antigen sebagai upaya cegah penularan
Selasa, 9 Januari 2024 14:43 Wib