Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19

id limbah rumah tangga,Covid-19,deteksi COVID-19

Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19

Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti air limbah rumah tangga untuk deteksi COVID-19 (ANTARA/HO-UGM)

Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan air limbah rumah tangga dapat digunakan sebagai sarana deteksi COVID-19 dengan biaya murah.

Ketua Tim Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) UGM dr Indah Kartika Murni dalam keterangan resmi di Yogyakarta, Selasa, mengatakan air limbah yang digunakan adalah yang mengandung tinja dan urine dari individu yang terinfeksi COVID-19, baik bergejala maupun tanpa gejala.

"Tinja dan urine individu tersebut mengandung bagian atau fragmen virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak menular," kata dia.

Dengan prinsip tersebut, kata Indah, sistem surveilans air limbah tersebut telah diterapkan di beberapa negara maju untuk deteksi COVID-19 seperti di Amerika Serikat dan Belanda sebagai pelengkap surveilans individu yang rutin dilakukan.

Di Indonesia, menurut Indah, surveilans air limbah rumah tangga telah dilakukan, namun untuk deteksi wabah polio saja.