Jakarta (ANTARA) - Twitter Inc sedang menguji coba mengirimkan pemberitahuan ketika pengguna membalas sebuah cuitan dengan "bahasa yang menyinggung atau menyaktikan".
Diberitakan laman Reuters, pengguna akan mendapatkan pemberitahuan jika kata-kata yang mereka gunakan mirip dengan unggahan yang pernah dilaporkan, Twitter akan menanyakan apakan pengguna ingin mengubah kalimat atau tidak.
"Kami mendorong orang-orang untuk memikirkan ulang sikap mereka, memikirkan ulang bahasa mereka sebelum mengunggah karena mereka sering berada di waktu-waktu yang memanas, mereka mungkin mengatakan sesuatu yang akan mereka sesali," kata kepala kebijakan global Twitter untuk kepercayaan dan keamanan, Sunita Saligram kepada Reuters.
Kebijakan di Twitter meminta agar pengguna tidak menyerang orang lain dengan konten yang menghina, rasisme, seksisme atau merendahkan.
Pengguna mikroblog tersebut bisa melaporkan, atau flagging, konten yang melanggar aturan.
Percobaan ini akan berlangsung selama dua pekan secara global, namun, hanya untuk cuitan berbahasa Inggris.
Twitter, berdasarkan laporan transparansi, menindak sekitar 396.000 akun yang melanggar kebijakan mereka, serta lebih dari 584.000 akun yang melanggar aturan tentang ujaran kebencian pada periode Januari-Juni 2019.
Berita Terkait
PUBG Mobile versi gim terbaru dengan nuansa Arabian Night
Jumat, 26 April 2024 16:38 Wib
Polisi sebut video penistaan agama untuk menghibur dan endorsemen
Jumat, 26 April 2024 15:30 Wib
Kasus konten kreator nistakan agama kembali terjadi
Selasa, 23 April 2024 19:43 Wib
Konten kreator medsos Kota Palembang peroleh pelatihan kemas unggahan
Jumat, 15 Maret 2024 20:21 Wib
Bentengi diri dari paparan konten negatif dengan literasi digital
Sabtu, 9 Maret 2024 15:31 Wib
Dinas Kominfo Muba raih AMC 2024 dari konten audio visual
Kamis, 7 Maret 2024 7:41 Wib
Dinkominfo Muba raih penghargaan kontribusi konten audio visual
Senin, 4 Maret 2024 13:28 Wib
Polisi tetapkan Samsudin tersangka kasus konten "tukar pasangan"
Jumat, 1 Maret 2024 15:57 Wib