Medco E&P dan peserta magang alumni Unsri buka peluang bisnis

id medco,alumni unsri,peserta magang,jagung manis,jagung,petani jagung

Medco E&P dan peserta magang alumni Unsri buka peluang bisnis

PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) bersama peserta magang alumni Universitas Sriwijaya berhasil membuka peluang bisnis baru yaitu budidaya jagung manis organik bagi petani Desa Sedang, Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (19/7) (ANTARA News Sumsel/dok. Medco/I016/18)

....Program ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi desa sekaligus sumber daya manusia lokal yang mampu berkontribusi positif bagi kemajuan masyarakat....
Banyuasin, Sumsel (ANTARA News Sumsel)  -  Perusahan minyak bumi dan gas (Migas) PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) bersama peserta magang alumni Universitas Sriwijaya berhasil membuka peluang bisnis baru yaitu budidaya  jagung manis organik bagi petani Desa Sedang, Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Keberhasilan program ini ditandai dengan kegiatan panen perdana jagung manis di Desa Sedang, Kamis.

Kegiatan panen di lahan demplot yang dibina oleh Tim Community Enhancement Medco E&P Indonesia West Area bersama peserta magang alumni Unsri bernama Windy Agustian. Pembinaan budidaya jagung manis organik tersebut dilakukan selama tiga bulan kepada 20 petani di Desa Sedang.

Program ini dilaksanakan di wilayah kerja Medco E&P di Sumatera Selatan sebagai upaya untuk terus menumbuhkembangkan potensi alam yang berada di sekitar wilayah kerja dengan mengedepankan kearifan lokal.

Pemilihan jagung manis bukan tanpa alasan. Selama ini, sebagian besar warga desa di sana merupakan petani karet dan cabai. Saat petani cabai panen bersamaan, hasil panen banyak, namun harga menjadi murah.
PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) bersama peserta magang alumni Universitas Sriwijaya berhasil membuka peluang bisnis baru yaitu budidaya jagung manis organik bagi petani Desa Sedang, Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (19/7) (ANTARA News Sumsel/dok. Medco/I016/18)

Oleh karena itu, jagung manis sangat berpeluang untuk menjadi komoditas alternatif baru karena memiliki pasar yang luas dan bisa dijalankan di banyak iklim karena memiliki kemampuan tinggi untuk beradaptasi.

Program ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi desa sekaligus sumber daya manusia lokal yang mampu berkontribusi positif bagi kemajuan masyarakat.

"Kami harap, terobosan budidaya jagung manis organik ini dapat memberikan peluang baru bagi para petani sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Program ini juga sesuai dengan komitmen Perusahaan kami, yaitu maju dan berkembang bersama masyarakat sekitar area operasi,” ujar General Manager Indonesia West Area Herman Fauzi.