36 ha kebun sawit terbakar

id kebakaran hutan,kebun sawit terbakar,kebun sawit aceh,kebakaran lahan,berita sumsel,berita palembang

36 ha kebun sawit terbakar

Dokumentasi- Petugas dari BPBD melakukan pemadaman kebakaran lahan Sumsel. (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/dol)

Banda Aceh (ANTARA News Sumsel) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan sekitar 36 hektare lahan gambut dan telah ditanami kelapa sawit merupakan milik masyarakat kembali terbakar di Kabupaten Nagan Raya.

Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat mengatakan kebakaran kali ini terjadi pada tiga gampong atau desa yang berada di kecamatan berbeda.

"Kuala Semayam di Kecamatan Darul Makmur sekitar 20 hektare, lalu Suak Puntong di Kecamatan Kuala Pesisir 10 hektare, dan Alue Siron di Kecamatan Tadu Raya enam hektare," katanya.

Ia melanjutkan, sebelumnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah terjadi akhir bulan lalu yang menghanguskan 10 hektare lahan dan kebun sawit milik masyarakat di Gampong atau Desa Lawa Batu, Kecamatan Kuala, Nagan Raya.

Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, ia mengaku kebakaran lahan dan kebun sawit yang tidak menimbulkan korban jiwa ini telah terjadi sejak Selasa, (3/7).

Saat ini BPBD setempat yang dibantu usur terkait masih melakukan upaya pemadaman menggunakan dua unit bersama armada mobil pemadam kebakaran, lima unit mesin "robin" dan tiga unit mesin di antaranya milik dari masyarakat di Gampong Alue Siron di lokasi yang terbakar.

Kondisi terkini di dua gampong, yakni Suak Puntong dan Alue Siron, sebagian api sudah padam. Sedangkan di Kuala Semayam, titik api sudah benar-benar padamkan," katanya.

Pihaknya menemukan kendala dalam upaya pemadaman, seperti kurangnya peralatan, lahan yang dipadamkan merupakan gambut, dan akses menuju lokasi terbakar tidak dapat dilalui oleh armada pemadaman kebakaran.

"Kebakaran ini, masih dalam penyelidikan aparat berwenang, terutama penyebabnya," ujar Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat kemarin mengungkapkan, dua titik panas yang terdeteksi oleh satelit bertahan dalam sehari terakhir di wilayah Aceh.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad, menjelaskan, kedua titik panas tersebut masih berada di titik kordinat yang sama dengan hasil pantauan kedua satelit Terra dan Aqua di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Rabu, (4/6) sore.

Titik panas ini terkosentrasi di satu kecamatan, yakni Darul Makmur, Nagan Raya dengan persentase tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) patut di duga sebagai titik api.

"Dua titik panas ini, patut dicurigai sebagai titik api. Kepada pihak terkait, kami sarankan untuk melakukan pengecekan di titik kordinat tersebut agar karhutla tidak terjadi di Nagan Raya" kata Zakaria.