Aceh bertekad pertahankan medali tinju PON

id tinju,medali emas tinju,berita sumsel,berita palembang,Pekan Olahraga Aceh,atlet tinju,aceh,PON Papua

Aceh bertekad pertahankan medali tinju PON

Dokumentasi- Pertandingan Tinju. (ANTARA)

Banda Aceh (ANTARA News Sumsel) - Para petinju yang menjadi salah satu cabang andalan Aceh, bertekad akan mempertahankan tradisi medali di PON XX/2020 di Papua.

Ketua Komisi Teknik dan Pelatihan pada Pengprov Pertina Aceh, Rahman Boga kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa menyatakan, cabang tinju tetap menargetkan meraih medali PON mendatang.

Tinju merupakan satu dari 15 cabang andalan bagi KONI Aceh menghadapi multi even olahraga empat tahunan di Tanah Air ini, dua tahun mendatang di Papua.

"Petinju Aceh hampir setiap PON meraih medali, walau medali perak dan perunggu. Kita meraih medali sejak PON VII/1973, melalui pentinju Karno Lubis yang meraih medali perak saat itu," sebut peraih medali perak PON X/1981 ini.

Selain dirinya, ia menyebutkan para pentinju Aceh yang pernah meraih medali di PON diantaranya, Karno Lubis, Azadin Anhar, Agam Parlin, Abdan Bathila dan Isanul Sabri. Walaupun meraih medali perak dan perunggu.

Pada PON XVIII/2012 di Riau, Aceh meraih medali perak melalui petinju Abdan Bachtila, terakhir PON XIX/2016 Jawa Barat, petinju Isanul Sabri meraih medali perunggu di kelas Welter 69 kilogram.

Rahman mengungkapkan, Isanul saat ini terus menjalani pembinaan dan masih memiliki potensi lolos ke PON Papua dan meraih medali.

"Kita berusaha lolos PON dan tetap mempertahankan tradisi meraih medali di PON Papua," tegasnya.

Disebutkannya, Aceh memiliki banyak petinju potensial, karena kegiatan pembinaan di daerah terus aktif dalam dua tahun terakhir atau selama ini.

Katanya para petinju potensial akan terlihat di Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIII yang akan digelar November 2018 di Kabupaten Aceh Besar.

"Petinju juara PORA yang layak, akan kita persiapkan ke Pra PON sebagai ajang untuk lolos ke PON Papua," jelas Rahman Boga yang pernah memperkuat Indonesia di Kejuaraan international King Cup, Thailand 1978 dan Piala Presiden di Jakarta1982 ini.

Bisa bertanding di PON, para petinju lebih dulu harus lolos dari Pra PON. "Untuk itu, perlu dukungan KONI Aceh melakukan pembinaan terhadap petinju dari sekarang," ujar pelatih tinju Aceh ini yang ditangannya telah banyak lahir petinju berprestasi di antaranya Marwan Mulieng.

"Mari kita bersama membina petinju Aceh agar lolos PON dan meraih medali di PON Papua," ujar petinju kelas welter bergaya fighter ini di masa jayanya tahun 1970-an.

Sebelumnya, Wakil Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi KONI Aceh, Bachtiar Hasan menyebutkan saat ini ada 15 cabang olahraga andalan Aceh menghadapi PON Papua yaitu angkat besi, tarung derajat, atletik, panahan, kempo, taekwondo, tinju, karate, pencak silat, menembak, anggar, Judo, muathay, soft tenis dan petanque.
(T.KR-IRM/H.D. Suryatmojo)