Suporter hanya diizinkan pakai baju Sriwijaya FC

id suporter sfc, suporter diizinkan pakai baju sriwijaya sf

Suporter hanya diizinkan pakai baju Sriwijaya FC

Suporter "Singa Mania" (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

....Para suporter diperlakukan layaknya penonton umum. Jadi tidak boleh ada atribut bertulisan 'Singa Mania' dan 'Beladas' dan lainnya yang dianggap mencirikan indentitas diri, selain itu juga dilarang membawa alat musik....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Anggota kelompok suporter hanya diizinkan memakai baju resmi Tim Sriwijaya Football Club saat menyaksikan pertandingan Inter Island Cup di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, 7-11 Desember 2012.

"Para suporter diperlakukan layaknya penonton umum. Jadi tidak boleh ada atribut bertulisan 'Singa Mania' dan 'Beladas' dan lainnya yang dianggap mencirikan indentitas diri, selain itu juga dilarang membawa alat musik," kata Ketua Kelompok Suporter Beladas Korwil Simanis Qusoy, di Palembang, Selasa, ketika ditanya kosekwensi yang diberikan Polresta Palembang setelah kerusuhan beberapa waktu lalu.

Kepolisian mengambil tindakan tegas kepada kelompok suporter Sriwijaya FC yang terbagi menjadi dua yakni Singa Mania dan Beladas (gabungan Singa Mania dan Sriwijaya Mania Sumsel), menyusul kejadian pembakaran tiga unit sejumlah motor saat pertandingan uji coba melawan PS Bank Sumsel Babel (10/10).

Kejadian itu merupakan buntut dari perseteruan yang kerap berujung korban dalam lima tahun terakhir.

"Pada prinsipnya Beladas siap mentaati aturan manajemen klub dan kepolisian. Pertandingan Sriwijaya FC melawan PSPS pada 7 Desember nanti merupakan uji cobanya. Jika aman maka saat Liga Super Indonesia berlangsung diizinkan menjadi layaknya suporter," ujarnya.

Ia menyadari, keselamatan jiwa merupakan hal yang utama. Meski membaur bersama penonton umum di tribun timur, tetap tidak menyurutkan semangat memberikan dukungan kepada "Laskar Wong Kito". Sementara Singa Mania akan diplot manajemen pada tribun barat atas dengan kosekwensi serupa.

"Memang akan sedikit janggal, karena tidak ada lagi bunyi genderang musik menyanyikan yel-yel dukungan, tapi ini adalah kesepakatan bersama dan semua pihak harus mematuhi. Termasuk membeli tiket dengan harga yang sama seperti penonton umum sebensar Rp20.000, sementara selama ini mendapatkan potongan harga sekitar 30-50 persen," katanya.

Direktur Keuangan Sriwijaya Augie Bunjamin mengatakan, aturan baru bagi para suporter itu harus disosialisasikan pimpinan Singa Mania dan Beladas ke anggota.

"Intinya tidak ada lagi kompromi, jika ada atribut mencirikan sebagai anggota kelompok suporter tertentu maka akan dilarang masuk karena pihak kepolisian akan memeriksa di pintu masuk stadion," ujarnya.

Manajemen menilai tindakan tegas kepolisian itu harus direspon positif sebagai upaya memutus rantai perseteruan antara Singa Mania dan Beladas.

Selama ini, setiap perkelahian yang berujung korban selalu berlindung dibalik indentitas sebagai kelompok suporter Sriwijaya FC.

Manajemen klub asal Sumsel itu terpaksa membekukan untuk memberikan pembelajaran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

"Nanti jika ada yang berkelahi akan langsung digelandang ke kantor polisi dan dianggap tindakan kriminal secara pribadi," katanya. (dolly)