Polrestabes Palembang mengerahkan 505 personel polisi untuk mengamankan pertandingan krusial Sriwijaya FC (SFC) melawan PSMS Medan di Stadion Gelora Jakabaring, Palembag, Sumatera Selatan, Minggu.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono usai meninjau pertandingan, Minggu, mengatakan strategi yang diatur oleh kepolisian ialah dengan mengelompokkan dan mengatur alur masuk dan keluar stadion dari para pendukung SFC.
"Ada tiga kelompok pendukung militan yakni Singa mania, Sriwijaya mania, Ultras Palembang dan kami atur alur keluar tribun penonton yang pertama keluar usai menyaksikan pertandingan ialah Singa Mania, yang kedua Sriwijaya Mania, kemudian Ultras," jelasnya.
Ia menambahkan melalui strategi tersebut maka ketiga kelompok pendukung tersebut tidak terjadi pertemuan saat masuk dan keluar dari stadion.
Polisi juga melakukan pemeriksaan di depan pintu masuk stadion dengan pengecekan perangkat barang bawaan, apabila terdapat membawa benda-benda keras maka dilarang masuk ke dalam stadion.
"Tentunya pemeriksaan kami lakukan baik secara manual terhadap barang bawaan pendukung dan kedepannya akan kami siapkan metal detector apabila memang dibutuhkan kami selalu siap untuk melaksanakan tugas apapun yang berkaitan dengan keamanan," tegasnya.
Ia berharap para pendukung SFC dengan kebatinan yang kuat mampu memberikan kebangkitan semangat bagi para pemain untuk melanjutkan pertandingan liga 2 Indonesia tahun 2023.
Sementara dalam pertandingan memperebutkan posisi ketiga grup A dan melaju ke babak 12 besar tersebut, tim tuan rumah Sriwijaya FC gagal melaju setelah ditahan imbang tim tamu PSMS Medan dengan skor 2-2
Usai pertandingan pelatih SFC Hendri Susilo mengatakan bahwa Sriwijaya FC gagal melaju ke babak 12 besar dan akan memasuki babak play off untuk tetap bisa bertahan di Liga 2.
