Desa Guna Makmur OKU belum dialiri listrik

id listrik, jaringan listrik

Desa Guna Makmur OKU belum dialiri listrik

Ilustrasi - Jaringan listrik masuk desa (FOTO ANTARA)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 160 kepala keluarga warga Desa Guna Makmur Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan hingga saat ini belum menikmati listrik, karena jaringan PT PLN belum sampai ke sana, hingga daerah itu warganya terpaksa membeli genset secara swadaya.

Kepala Desa (Kades) Guna Makmur, Supriyadi (46) di Baturaja, Minggu mengatakan bahwa sejak 1997 warga di desa itu belum pernah menikmati penerangan listrik, karena jaringan PT PLN belum sampai ke sana dan sangat mengaharapkan agar pemerintah setempat dapat mengatasi masalah tersebut.

"Ada sekitar 160 Kepala Keluarga (KK) di desa kami belum dialiri penerangan listrik PT PLN," katanya.

Selama ini kata dia, sebagai pengganti listrik yang belum didapat dari PLN, warga berinisiatif untuk membeli mesin genset sebanyak tiga unit yang menggunakan dana swadaya masyarakat.

"Mesin genset kami beli pada 2013 sebanyak enam titik masing-masing, tiga unit kami beli dari anggaran dana desa dan tiganya kami beli swadaya masyarakat," jelasnya.

Hal tersebut kata dia, terpaksa dilakukan karena masyarakat di desa itu membutuhkan fasilitas penerangan, termasuk untuk kebutuhan pemanfaatkan sarana televisi dan lainnya.

"Kegunaan listrik sangat kami butuhkan untuk penerangan, alat-alat elekteronik dan lain sebagainya," ungkapnya.

Dikemukakannya, genset tersebut hanya digunakan pada malam hari sebagai alat penerangan, karena tegangan yang dimiliki mesin sangat terbatas dan menghemat bahan bakar.

"Untuk membeli minyak solar kami secara gotong-royong dibagi kelompok desa, untuk lampu dikenakan Rp75 ribu per kepala keluarga per bulannya. Bagi warga yang mempunyai televisi kami bebankan Rp120 ribu per bulan," jelasnya.

Hal senada dikatakan Hambalang (32) warga yang sama bahwa berbagai upaya terkait masalah jaringan listrik itu telah dilakukan dengan cara melapor ke pihak desa, kecamatan dan PLN Rayon Baturaja.

"Namun hingga kini laporan yang kami sampaikan belum ada tanggapan perihal kapan kampung kami akan ada jaringan listrik PLN," katanya.

Ia menjelaskan, warga di desa itu sangat mengharapkan adanya listrik PLN untuk penerangan khususnya di malam hari dan sebagai keperluan lainnya seperti mengecas telepon genggam (hp) untuk alat komunikasi, mengingat desa itu jauh mencapai puluhan kilometer dari pusat Kota Baturaja.

"Kami berharap kepada pemerintah setempat dapat membantu agar desa kami dibangun jaringan listrik PLN, supaya warga di sini dapat menikmati penerangan listirik negara tersebut," ujarnya.