Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan syarat perjalanan udara yang mewajibkan memiliki hasil tes PCR adalah bagian dari uji coba pelonggaran mobilitas dengan prinsip kehati-hatian.
"Pengetatan metode testing menjadi PCR saja di moda udara wilayah Jawa-Bali dan non-Jawa-Bali Level 3 dan 4, ini merupakan bagian dari uji coba pelonggaran mobilitas dengan prinsip kehati-hatian," jelas Wiku dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta pada Kamis.
Wiku mengatakan berbagai penyesuaian yang dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah uji coba pelonggaran mobilitas dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat sambil tetap memperhatikan kehati-hatian.
Diperketatnya syarat perjalanan moda transportasi udara menjadi tes PCR, di mana sebelumnya diperbolehkan memakai tes antigen untuk penerbangan di wilayah Jawa-Bali, adalah karena PCR memiliki tingkat kesensitifan yang lebih tinggi untuk mendeteksi orang terinfeksi.
"Sehingga potensi orang terinfeksi untuk lolos deteksi dan menulari orang lain dalam setting kapasitas yang padat dapat diminimalisir," tegasnya.
Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 itu juga menjelaskan bahwa kebijakan syarat perjalanan menggunakan tes PCR untuk transportasi udara akan dievaluasi dan tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan penyesuaian di masa mendatang.
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan aturan perjalanan dalam negeri terbaru termasuk mewajibkan penyertaan hasil tes PCR untuk pelaku perjalanan udara dari dan ke wilayah Pulau Jawa dan Bali serta daerah PPKM Level 3 dan 4.
Hal itu dilakukan karena saat ini sudah tidak diterapkan pembatasan jarak antar tempat duduk di moda transportasi udara.
Berita Terkait
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
BRI siapkan strategi jelang berakhirnya restrukturisasi COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 11:07 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Dinkes Sumsel temukan 28 kasus aktif COVID-19 pada Januari 2024
Rabu, 31 Januari 2024 23:24 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 20:44 Wib
Dinkes Sumsel temukan 15 kasus aktif COVID-19 di awal 2024
Kamis, 11 Januari 2024 19:13 Wib
Dokter imbau masyarakat tak egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 16:50 Wib
Dokter sarankan lakukan swap antigen sebagai upaya cegah penularan
Selasa, 9 Januari 2024 14:43 Wib