Sorong (ANTARA) - Area seluas 575 hektare di kawasan cagar alam Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, beralih status serta fungsi menjadi kawasan hutan produksi tetap menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 745/MENLHK/SETJEN/PLA.2/9/2019, kata pejabat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam setempat.
Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua Barat Budi Mulyanto di Sorong, Sabtu, mengatakan bahwa area di cagar alam Waigeo Barat yang dialihfungsikan menjadi kawasan hutan produksi tetap mencakup kawasan bandara hingga Dusun Warkesi.
Menurut dia, keputusan untuk mengalihfungsikan sebagian area di cagar alam Waigeo Barat menjadi hutan produksi diambil berdasarkan hasil kajian mengenai pemanfaatan kawasan.
Alih fungsi 575 hektare area di cagar alam Waigeo Barat menjadi kawasan hutan produksi, dia mengatakan, dilakukan untuk mengakomodasi pembangunan serta pengelolaan hutan untuk memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan cagar alam.
Budi mengatakan, area cagar alam yang fungsinya diubah menjadi hutan produksi antara lain akan digunakan untuk mengembangkan wisata pengamatan burung.
Menurut dia, daerah Warkesi merupakan habitat burung cenderawasih merah, karenanya akan dimanfaatkan untuk mengembangkan kegiatan pariwisata pengamatan burung.
Selain itu, ia melanjutkan, ada bagian dari area cagar alam yang fungsinya dialihkan menjadi hutan produksi yang akan digunakan untuk memperpanjang landasan Bandara Raja Ampat.
"Dengan demikian wisatawan datang dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan cagar alam Waigeo Barat," katanya.
Berita Terkait
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Tanam sawit di lahan cagar alam, tiga pria ini ditetapkan jadi tersangka
Minggu, 21 April 2024 5:29 Wib
Pertamina sanksi pangkalan di Pagar Alam karena jual LPG di atas HET
Sabtu, 6 April 2024 22:55 Wib
OKU salurkan bantuan kepada korban bencana alam
Rabu, 3 April 2024 22:16 Wib
Korban angin kencang di OKU Selatan peroleh bantuan
Sabtu, 30 Maret 2024 20:45 Wib
Bandara Atung Bungsu Pagar Alam kembali beroperasi, Susi Air terbangi dari Palembang dan Bengkulu
Senin, 18 Maret 2024 23:00 Wib
BPBD Sumsel siapkan antisipasi bencana hidrometeorologi
Rabu, 6 Maret 2024 7:02 Wib
OKU tetapkan status siaga darurat bencana alam
Selasa, 5 Maret 2024 20:15 Wib