Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) memastikan sekitar 20.000 sopir truk ekspedisi barang di Jakarta tetap beraktivitas normal di tengah ancaman infeksi virus corona (COVID-19).
"Sampai sekarang kita masih beroperasi normal, kalau gak, nanti 'stock out' takut terjadi gangguan kamtibmas, jadi kita harus 'backup' terus," ujar Wakil Ketua Umum Aptrindo, Kyatmaja Lookman kepada ANTARA di Jakarta, Jumat sore.
Sebanyak 20.000 sopir truk jasa ekspedisi barang tetap beroperasi secara normal di Jakarta untuk mengantar berbagai jenis barang kebutuhan masyarakat.
Selain kebutuhan sembako, sopir tersebut juga mengantar berbagai barang hasil produksi ke berbagai kawasan di Jakarta maupun lintas wilayah.
Menurut Kyatmaja, aktivitas pengiriman barang harus tetap dipertahankan guna menjaga stabilitas ekonomi nasional.
"Macam-macam barangnya, sebab ketergantungan kita sama truk kan sangat tinggi, 90 persen lewat truk. Semua komoditas dikirim pakai truk. Hampir semuanya," kata Kyatmaja.
Namun demikian perlindungan terhadap sopir truk pengantar barang di tengah wabah virus corona terkendala sulitnya memperoleh alat pelindung diri.
"Ini kami kesulitan masker sama 'hand sanitizer' cari kemana-mana susah. Ekspor masker kemarin tinggi, tapi kebutuhan masker dalam negeri malah diekspor semua," katanya.
Kyatmaja berharap pemerintah bisa menstabilkan pasokan masker dan cairan cuci tangan (hand sanitizer) agar seluruh pengendara truk bisa terlindungi selama beraktivitas di lapangan.
Berita Terkait
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
BRI siapkan strategi jelang berakhirnya restrukturisasi COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 11:07 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Dinkes Sumsel temukan 28 kasus aktif COVID-19 pada Januari 2024
Rabu, 31 Januari 2024 23:24 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 20:44 Wib
Dinkes Sumsel temukan 15 kasus aktif COVID-19 di awal 2024
Kamis, 11 Januari 2024 19:13 Wib
Dokter imbau masyarakat tak egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 16:50 Wib
Dokter sarankan lakukan swap antigen sebagai upaya cegah penularan
Selasa, 9 Januari 2024 14:43 Wib