Palembang (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Selatan meminta masyarakat untuk memaksimalkan lahan gambut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Selama ini lahan gambut rawan terbakar dan bila sudah terbakar sulit untuk dipadamkan, kata Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan saat berbicara dalam sosialisasi penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan di Palembang, Selasa.
Apalagi areal lahan gambut di provinsi yang terdiri dari 17 kabupaten dan kota tersebut lahan gambutnya cukup luas.
Berdasarkan data Sumsel memiliki sekitar 1,4 juta hektare lahan gambut yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di daerah itu.
Jadi lahan gambut bukan hanya tidak bermanfaat tetapi juga dapat dimanfaatkan dan jangan sampai diterlantarkan.
Itu salah satu upaya dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan karena dampak kebakaran sangat luas termasuk bagi kesehatan.
Selain itu juga perlu mengedukasi masyarakat agar dalam membuka lahan tidak dengan cara membakar, ujar Wakapolda.
Sementara Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Listyo Sigit mengatakan, memang pencegahan harus diutamakan dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
Sementara penegakan hukum memang diperlukan apalagi berdasarkan laporan mayoritas kebakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia.
Pencegahan harus dilaksanakan bersama-sama karena dampaknya cukup besar bagi kesehatan maupun perekonomian, tambah dia.
Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, mengingat kebakaran hutan dan lahan mayoritas akibat dari ulah manusia maka sosialisasi menjadi penting.
Tujuan sosialisasi tersebut adalah agar masyarakat semakin sadar akan begitu pentingnya melestarikan hutan dan lahan agar tidak terbakar, tambah dia
Polda Sumsel minta masyarakat berdayakan lahan gambut cegah karhutla
Sosialisasi penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan di Palembang, Selasa. (Antara/Ujang)
