Beijing (ANTARA) - Sebanyak 16 menteri bidang ekonomi yang tergabung dalam Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Regional (RCEP) dalam pertemuannya di Beijing pada 2-3 Agustus 2019 sepakat bahwa pembahasan isu-isu sensitif menyangkut sengketa investasi akan dilakukan setelah semua perjanjian diimplementasikan.
"Peserta RCEP sepakat untuk tidak mengizinkan tertundanya penyelesaian dan penandatanganan Perjanjian RCEP, setelah mengalami penundaan pada 2015 dan 2017," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Beijing, Minggu.
Menurut dia, penundaan penyelesaian perundingan berarti kehilangan peluang ekonomi bagi seluruh peserta RCEP, bahkan bagi dunia.
Beberapa isu sensitif, seperti prinsip perlakuan yang sama untuk semua negara anggota (MFN), provisi tentang mekanisme sengketa antara investor dan pemerintah (ISDS), dan beberapa provisi di bidang e-dagang akan dibahas setelah beberapa perjanjian diimplementasikan oleh anggota RCEP.
"Perundingan semua akses pasar dan teks perjanjian di seluruh bidang perundingan yang masih terkendala diharapkan segera selesai agar tidak ada kendala lagi saat diumumkan pada KTT ke-3 RCEP pada November 2019 di Thailand," ujarnya.
Para menteri berhasil menyepakati langkah-langkah penyelesaian hal-hal yang berpotensi menghambat kemajuan perundingan.
"Penyelesaian RCEP sangat penting apalagi dengan semakin maraknya tekanan perdagangan (trade tension) akhir-akhir ini. Oleh karenanya, pembahasan dan penyelesaian provisi ISDS dalam Bab Investasi akan dilakukan setelah Perjanjian ini mulai diimplementasikan secara efektif," kata Mendag.
Sebagai Koordinator Negara Perundingan RCEP, lanjut dia, Indonesia berkomitmen mengajak seluruh negara peserta secara kolektif mendorong penyelesaian perundingan sesuai target yang telah menjadi tanggung jawab bersama.
RCEP merupakan pakta regional terbesar dunia yang mencakup 47,4 persen populasi dunia, 32,2 persen ekonomi global, 29,1 persen perdagangan global, dan 32,5 persen arus investasi global.
"RCEP tidak hanya menguntungkan bagi kawasan, tetapi juga bagi ekonomi dunia. RCEP akan menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi di seluruh anggota yang masih memiliki perbedaan perkembangan ekonomi," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo menambahkan bahwa beberapa negara telah mencapai penyelesaian dalam perundingan akses pasar.
Sebelumnya, menteri bidang ekonomi ASEAN melakukan konsolidasi posisi ASEAN dan masing-masing menggelar pertemuan bilateral dengan negara mitra Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
Menteri ekonomi ASEAN secara khusus meminta negara mitra FTA untuk menunjukkan fleksibilitas dan solusi bagi isu-isu yang masih terkendala agar penyelesaian RCEP dapat tercapai.
RCEP beranggotakan 10 negara ASEAN ditambah enam mitranya, yakni Australia, India, Jepang, Korea Selatan, China, dan Selandia Baru.
Berita Terkait
PWRI Jabar akui otak kasus investasi bodong Ketua Harian PWRI Sukabumi
Jumat, 26 April 2024 10:45 Wib
Korupsi bermodus investasi fiktif, KPK periksa mantan kepala divisi pasar modal PT Taspen
Jumat, 19 April 2024 14:23 Wib
Jokowi-Tony Blair bahas rencana investasi energi di IKN
Kamis, 18 April 2024 15:46 Wib
Ekonom: Ada lonjakan investasi manufaktur pada satu dekade terakhir
Rabu, 17 April 2024 13:09 Wib
Ini kiat dari OJK hindari modus pinjol dan investasi ilegal
Selasa, 2 April 2024 15:24 Wib
Investasi fiktif, KPK panggil eks Dirut Taspen Iqbal Latanro
Selasa, 2 April 2024 13:55 Wib
Ayo alokasikan sebagian THR untuk tabungan dan investasi
Selasa, 26 Maret 2024 15:21 Wib
OJK sebut kerugian akibat investasi bodong capai Rp139,6 triliun sejak 2017
Selasa, 26 Maret 2024 10:28 Wib