Ternyata tanaman pepohonan berdaun banyak lebih efektif serap polutan

id polusi udara,tanaman penyerap polusi,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini, jembatan a

Ternyata tanaman pepohonan berdaun banyak lebih efektif serap polutan

Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pras).

Jakarta (ANTARA) - Pakar tanaman hutan kota Prof. Endes N Dahlan mengatakan tanaman pepohonan sangat efektif dalam menyerap polutan yang menyebabkan polusi udara dibandingkan tanaman jenis lain.

"Mawar, anggrek, lidah mertua juga bisa, tapi tidak setinggi tanaman pepohonan kemampuan serapan polutannya," katanya di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan tanaman pepohonan mampu menyerap polutan lebih tinggi karena memiliki jumlah daun yang banyak.

Baca juga: Mengukur kualitas udara harus dengan standar baku WHO

"Semua daun bisa menyerap dan menjerap. Tapi jumlah daunnya banyak tidak? Luas tidak?," tegasnya.

Tanaman yang dapat menyerap polutan sangat tinggi, ujarnya adalah tanaman pepohonan yang berdaun banyak dan diameter daunnya cukup lebar, contohnya pohon trembesi atau disebut juga pohon hujan.

Dalam menyerap polutan tersebut, tanaman pada umumnya memiliki dua fungsi, yaitu menyerap polusi yang berbentuk gas dan menjerap polutan yang berbentuk debu.

Baca juga: Setiap tahun tercatat tujuh juta orang meninggal akibat polusi udara

Semua dedaunan, kata dia dapat menyerap polutan yang berbentuk gas.

Tetapi jika konsentrasi polutannya terlalu tinggi, maka tanaman tersebut akan mati keracunan.

Karena itu, sebaiknya tanaman tersebut perlu ditanam jauh sebelum konsentrasi gas polutan di udara terlalu tinggi.

Baca juga: Polusi udara salah satu masalah warga Jakarta

Sementara itu, saat berhadapan dengan polutan debu, tanaman juga memiliki fungsi menjerap partikel debu tersebut.

Tanaman akan menjerap partikel debu yang terbawa angin sementara waktu.

Partikel debu tersebut akan luruh ketika tanaman diguyur hujan.

Tanaman yang memiliki daya jerap cukup tinggi adalah tanaman yang bentuk daunnya berlekuk-lekuk tidak licin, contohnya daun jambu, kata dia.

Baca juga: 40 orang lebih ikut gugat pemerintah terkait polusi udara