Penerimaan peserta didik online menyulitkan orang tua

id PPDB online

Penerimaan peserta didik online menyulitkan orang tua

Ratusan orang tua antrean melaksanakam verifikasi berkas pendaftaran PPDB di SMA Negeri 1 Tanjungpinang, Kepri. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dinilai menyulitkan para orang tua calon siswa baru, karena verifikasi berkas pendaftaran tetap dilakukan secara manual ke sekolah.

"Ini namanya PPDB online rasa offline," kata Ketua Komisi IV DPRD Kepri, Teddy Jun Askara, di Tanjungpinang, Selasa.

Menurut Teddy, sistem PPDB online yang sudah diterapkan sejak tahun lalu itu seharusnya dapat mempermudah orang tua mendaftarkan anaknya masuk ke sekolah, bukan malah menyulitkan.

Dengan sistem yang ada, kata dia, para orang tua harusnya tidak perlu lagi menumpuk bahkan mengantre selama berjam-jam di sekolah untuk memverifikasi berkas, seperti yang terjadi di beberapa sekolah tingkat SMA/SMK setempat.

"Namanya saja PPDB online. Seharusnya verifikasi berkas pun dilakukan secara online, kenapa orang tua harus datang ke sekolah lagi," katanya.

Politisi Golkar itu menilai Pemprov Kepri dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) tidak memahami sekaligus tidak siap dengan PPDB sistem online yang telah dibuat. Padahal, Pemprov Kepri telah mengalokasikan anggaran cukup besar terkait pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Kami akan panggil Disdik untuk meminta penjelasan terkait permasalahan PPDB ini," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang orang tua calon siswa baru di SMA Negeri 2 Tanjungpinang, Rahmat, menilai PPDB tahun ini lebih buruk dibanding tahun sebelumnya.

"Sekarang untuk verifikasi berkas ke sekolah, orang tua diminta ambil nomor antrean sejak subuh. Tahun lalu tidak ada seperti itu," ungkap Rahmat.