Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan Sumsel akan melakukan pembinaan program jajanan anak sekolah dengan target 2000 sekolah memiliki kantin sehat.
"Dua ribu sekolah ini mencakup sekolah di sumbagsel baik dari SD, SMP dan SMA. Untuk sekolah dasar sudah kami laksanakan dan mereka sudah mandiri. Namun tetap kami pantau jajanan yang di jajakan oleh kantin sekolah," ujar Kepala BPOM Sumsel, Hardaningsih, usai audiensi bersama Wakil Walikota Palembang, Senin.
Dia mengatakan, dengan adanya kantin sehat di masing-masing sekolah maka hal tersebut dapat menyelamatkan anak-anak dari bahaya makanan dan jajanan yang mengandung formalin, boraks, dan zat pewarna pakaian dari jajanan yang kini marak terjadi.
"Kami melakukan langkah kantin sehat dan murah, jadi kalau siswa sudah mau jajan di kantin sehat di sekolah maka pedagang jajanan di luar sekolah akan pergi sendiri dan anak-anak lebih memilih makanan yang murah dan sehat di dalam sekolah tersebut," harapnya.
Pihaknya akan bekerja sama dengan dinas kesehatan dan dinas pendidikan untuk terjun langsung, dan kedepannya kantin sehat ini akan dilombakan untuk mengapresiasi sekolah yang mengedepankan keamanan jajanan.
Diakui Hardaningsih, jajanan sekolah yang masih membahayakan yakni mengandung pemanis dan pewarna tekstil yang digunakan dalam makanan.
"Sebenarnya tidak bisa menyalahkan pedagang karena belum tentu juga pedagang mengetahui kandungan jajanan yang mereka jual," jelasnya.
Ditambahkan Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda pihaknya mendukung program BPOM untuk menyehatkan anak-anak terutama pada jajanan sekolah.
"Kami akan ikut memantau jajanan anak sekolah melalui dinas kesehatan dan pendidikan. Tentunya ini program bagus yang harus kami dukung," singkatnya.
BPOM Sumsel targetkan 2.000 sekolah miliki kantin sehat
Ilustrasi (ANTARA/Nur Muhammad)
