Hujan dua jam akibatkan permukiman di Palembang terendam

id hujan,banjir,palembang banjir,berita sumsel,berita palembang,antara palembang,antara sumsel,beirta sumsel,palembang,harnojoyo

Hujan dua jam akibatkan permukiman di Palembang terendam

Hujan deras yang melanda kota Palembang akibatkan di sejumlah kawasan dilanda banjir termasuk di pemukiman rumah warga. (ANTARA News Sumsel/Erwin Matondang).

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Sejumlah kawasan permukiman penduduk dan beberapa ruas jalan protokol di Kota Palembang, Sumatera Selatan tergenang air akibat hujan deras berlangsung sekitar dua jam lebih, Kamis.

Hujan deras di Kota Palembang, Kamis malam, turun cukup lama dan lebat sehingga mengakibatkan "drainase" dan anak Sungai Musi meluap menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk, seperti di kawasan Puncak Sekuning, Sekip, Bukit, Sukarami, dan beberapa ruas jalan seperti di kawasan Jalan. Kapyen A Rivai, Kolonel H Barlian, Basuki Rahmad, dan Jalan Soekarno Hatta.

Air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk tersebut, mengakibatkan pula arus lalu-lintas mengalami kemacetan panjang serta beberapa kendaraan roda dua dan empat mogok karena mesin kemasukan air.

Salah seorang warga Puncak Sekuning ?Rudi mengatakan, hujan cukup deras lebih dari dua jam ini menggenangi jalan akses menuju ke kawasan permukiman tempat tinggalnya, serta sejumlah rumah warga sekitar kawasan itu.

Genangan air hujan tersebut biasa terjadi, melihat kondisi ini pihaknya mengharapkan kepada Wali Kota Palembang Harnojoyo yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup dan permukiman penduduk segera memaksimalkan program pengendalian banjir pada saat musim hujan, katanya.

Sebelumnya Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, intensitas curah hujan pada Oktober 2018 diprakirakan sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya karena mulai memasuki musim hujan.

Hujan di ibu kota Provinsi Sumsel ini berpeluang terjadi pada siang hingga malam hari disertai angin yang cukup kencang dengan intensitas curah hujan hingga 300 milimeter.

Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air hujan di sejumlah kawasan permukiman dan jalan protokol yang tergolong rawan "banjir" itu, pihaknya berupaya memperbaiki saluran air, melakukan normalisasi sungai, menambah kolam retensi, dan gencar melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan dari sampah dan rumput/tanaman liar, kata Wali Kota.