Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Pengamat sektor energi Sunarsip menyatakan bahwa "cash flow" atau aliran kas keuangan di dalam Pertamina dan PLN dapat dinilai cukup sehat meski saat ini berada dalam kondisi tekanan.
"Kondisi cash flow kedua BUMN energi tersebut, terutama PLN, sedang mengalami tekanan meskipun masih dalam kondisi cukup sehat," kata Sunarsip dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Namun, lanjutnya, dengan menyikapi perkembangan terkini, dinilai perlu dipikirkan kembali untuk memperkuat kemampuan aliran kas keuangan tersebut, terutama bagi PLN.
Menurut dia, strateginya adalah dengan menambah subsidi atau penambahan modal agar percepatan pembangunan sektor energi nasional bisa berjalan berkesinambungan.
Sebelumnya, PLN diwartakan memprioritaskan pembangunan serta pemerataan elektrifikasi di wilayah Indonesia bagian timur sebagai target capaian rasio kelistrikan Nusantara.
"Ini sudah bukan bisnis lagi, melainkan tugas dari negara kami harus melengkapi listrik Indonesia Timur," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat Perusahaan Listrik Negara (PLN) I Made Suprateka di Jakarta, Rabu (18/7).
Saat ini, menurutnya, di wilayah Indonesia timur sedang disiapkan berbagai infrastruktur penunjang untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan Indonesia wilayah barat.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) menegaskan rencana pelepasan aset Pertamina yang diusulkan kepada Pemerintah selaku Pemegang Saham merupakan bagian dari rencana bisnis guna meningkatkan kinerja portofolio bisnis Pertamina ke depan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (19/7), mengatakan rencana pelepasan aset yang 100 persen merupakan milik Pertamina tersebut, telah diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Berdasarkan AD/ART, untuk melakukan pelepasan aset perlu dilakukan kajian yang komprehensif serta diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Ini prosesnya masih panjang. Apabila memang perlu dilakukan, harus mendapat persetujuan dari Pemegang Saham, yakni Pemerintah," kata Adiatma.
Ia menjelaskan surat yang diusulkan Pertamina kepada Pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, masih berupa izin prinsip, yakni perizinan kepada Pemegang Saham untuk melakukan kajian atas rencana-rencana aksi korporasi strategis Pertamina.
Adiatma menambahkan, pelepasan aset sebagai upaya menyehatkan portfolio investasi, sehingga Pertamina tidak memiliki kecondongan risiko pada satu aset tertentu. "Kita berusaha meminimalkan risiko berdasarkan kajian bisnis dan legal yang telah dilakukan dengan cermat," jelasnya.
Berita Terkait
Warga OKU demo sambil bawa alat elektronik rusak
Sabtu, 20 April 2024 6:37 Wib
PLN sebut gangguan listrik di Baturaja karena jaringan tertimpa pohon
Jumat, 19 April 2024 7:42 Wib
PLN S2JB fasilitasi kenyamanan mudik pengguna kendaraan listrik
Rabu, 10 April 2024 2:25 Wib
Penggunaan SPKLU di rest area JTTS naik 50 persen
Selasa, 9 April 2024 18:49 Wib
PLN imbau warga pastikan kondisi listrik di rumah aman sebelum mudik
Jumat, 5 April 2024 12:23 Wib
Pj Bupati Muba tuntaskan pengalihan listrik dari PT MEP ke jarngan PLN
Kamis, 4 April 2024 23:03 Wib
PLN beri layanan "home charging" bagi 300 pengguna kendaraan listrik
Selasa, 2 April 2024 10:45 Wib
Warga Babat Supat Muba antusias bantu PLN bangun jaringan listrik
Minggu, 31 Maret 2024 16:35 Wib