Serapan dana ketahanan pangan Sumsel masih rendah

id Sudarso,ketahanan pangan,berita sumsel,berita palembang,Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumsel

Serapan dana ketahanan pangan Sumsel masih rendah

Dokumentasi- Kampung Hijau Pinggiran Kota Palembang. (ANTARA)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Serapan dana ketahanan pangan di Sumatera Selatan terbilang masih rendah karena hingga semester II 2018 baru terserap 21,1 persen atau senilai Rp100,18 miliar dari total Rp473,90 miliar.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumsel Sudarso di Palembang, Kamis, mengatakan, pemerintah pusat telah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk 25 proyek strategis di sektor ketahanan pangan yang dibiayai oleh pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Namun data terakhir menunjukkan bahwa dana tersebut sebagian besar belum termanfaatkan di antaranya, alat dan mesin pertanian prapanen senilai Rp36,19 miliar, optimasi lahan seluas 16.150 hektare senilai Rp64,60 miliar, cetak sawah 900 hektare senilai Rp16,46 miliar.

Kemudian, rehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 3.200 hektare sebesar Rp3,84 miliar dan pembangunan 12 unit embung pertanian Rp1,44 miliar.

"Hanya saja, hingga pertengahan tahun ini masih ada beberapa kegiatan yang realisasinya masih 0 persen, yakni cetak sawah dan optimasi lahan," kata dia.

Adapun pengelola anggaran dari kegiatan tersebut adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemrov Sumsel. Sejauh ini, pihaknya pun belum mendapatkan laporan resmi mengenai penyebab belum termanfaatkannya dana tersebut.

"Kemungkinan besar kendala dalam kegiatan ini adalah masalah cuaca sehingga menyebabkan proyek ini belum dapat direalisasikan," kata dia.

Sudarso menambahkan, Sumsel merupakan salah satu provinsi yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional, oleh karena itu sangat disayangkan jika nantinya dana pusat yang telah dianggarkan tersebut tidak dapat termanfaatkan secara maksimal.

"Apalagi hal ini merupakan program strategis nasional," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Erwin Noor Wibowo membenarkan jika masih ada sejumlah proyek strategis nasional di sektor ketahanan pangan belum terlaksana hingga akhir Juni lalu.

"Seperti kegiatan cetak sawah, kendalanya lokasi berada di lahan rawa lebak. Dengan cuaca ektrim selama ini membuat genangan air di lokasi tinggi," kata dia.

Ia menambahkan, sejumlah kegiatan strategis tersebut bertumpu di daerah rawa. Sehingga cuaca menjadi faktor utama dapat terlaksananya kegiatan tersebut.

"Kini kondisi ketinggian air sudah mulai berangsur surut, dengan demikian secepatnya kegiatan tersebut dapat direalisasikan. Lokasi sendiri berada di OKU, OKU Timur, dan Muba," ujar dia.