Kodam Sriwijaya bangun saluran air untuk optimalkan pemanfaatan lahan rawa

id Kodam Sriwijaya, rawa, bangun saluran air, optimalkan lahan rawa, ketahanan pangan, pangan

Kodam Sriwijaya bangun saluran air untuk optimalkan pemanfaatan lahan rawa

Lahan rawa yang pemanfaatannya dioptimalkan untuk pertanian di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. (ANTARA/Yudi Abdullah)

Palembang (ANTARA) - Prajurit Kodam II/Sriwijaya membangun saluran air untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa di Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung (Sumbagsel)

"Dalam rangka optimalisasi lahan rawa untuk ketahanan pangan yang tengah dicanangkan pemerintah dan TNI AD, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil memerintahkan prajurit di jajarannya membantu program pemerintah itu," kata Kapendam II/Swj Kolonel Arh Saptarendra di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan prajurit Kodam II/Sriwijaya telah membangun saluran air di beberapa kabupaten di wilayah Sumbagsel.

Program pembangunan saluran air dan program prioritas lainnya untuk mengoptimalkan lahan rawa menghasilkan bahan pangan akan diteruskan oleh prajurit Kodam II/Swj

"Program ini menjadi skala prioritas bagi jajaran Kodam II/Swj di Sumbagsel karena telah menjadi atensi Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak," ujar dia.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono menjelaskan pihaknya akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa di provinsi setempat seluas 98.400 hektare pada awal semester pertama 2024 dengan total anggaran sekitar Rp577miliar.

Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa dilaksanakan di lima daerah, yakni Kabupaten Muara Enim seluas 2.400 hektare, Banyuasin 22.000 hektare, Ogan Ilir 4.000
hektare, Ogan Komering Ilir (OKI) 65.000 hektare, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 5.000 hektare.

Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa itu, katanya, program dari kementerian terkait yang akan dilakukan pembuatan tanggul dan saluran, serta pemberian pompa air.

Untuk melaksanakan pembangunan, perbaikan tanggul dan saluran, serta pengadaan pompa air diperlukan survei, investigasi, dan desain (SID).

"Untuk melakukan SID, kami melakukan kerja sama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) dengan harapan optimalisasi lahan rawa di Sumsel pada 2024 ini berjalan sesuai target yang ditetapkan," kata Bambang.