Palembang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan merencanakan akan membentuk program Kawasan Bebas Jentik untuk sekolah-sekolah guna menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumsel Ira Primadesa di Palembang, Jumat, mengatakan hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan terhadap peredaran DBD.
Ia menjelaskan terkait program Kawasan Bebas Jentik itu akan terlebih dahulu disosialisasikan ke tiap sekolah, karena luang lingkup yang terbatas.
"Untuk sekarang sudah ada beberapa yang sudah terbentuk seperti di daerah Sukajadi dan Muara Enim," jelasnya.
Menurutnya, sosialisasi terkait pencegahan DBD akan lebih mudah diterima di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, nantinya program ini akan digencarkan agar semakin mudah untuk memberantas sarang nyamuk yang dapat menyebabkan DBD.
"Jadi nanti setelah ada Kawasan Bebas Jentik di sekolah, dari anak-anak itulah yang akan menyampaikan ke lingkungan rumah. Juga nantinya sekolah tidak akan di salahkan jika ada anak yang terkena DBD karena di sekolah sudah diterapkan kawasan bebas jentik itu tadi," ujarnya
Selain itu, Ira mengimbau masyarakat saat musim hujan seperti sekarang masyarakat dapat menerapkan empat cara yang dapat mencegah terkena DBD.
Keempat cara itu pertama pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seperti bersih-bersih dan menebar ikan di kolam itu untuk mengurangi populasi nyamuk. Kedua mencegah dengan menggunakan lotion anti nyamuk atau baju lengan panjang atau kelambu saat tidur.
Ketiga menggunakan nyamuk wolbachia (bakteri simbiotik) tetapi untuk biaya masih mahal. Dan yang keempat dengan vaksin dengue, ini bukan program pemerintah tetapi mandiri, sama seperti nyamuk Wolbachia tadi harganya terbilang mahal yakni Rp300 ribu untuk du kali booster dalam 3 bulan sekali.
Dinkes Sumsel menemukan 5.243 kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu periode Januari-November 2024.
Berita Terkait
BRI Kantor Regional Palembang sumbang ratusan kantong darah ke PMI
Minggu, 15 Desember 2024 19:35 Wib
Polisi ungkap motif kasus penganiayaan dokter koas di Palembang
Minggu, 15 Desember 2024 12:19 Wib
Peringati HUT ke-129, BRI Regional Office Palembang gelar donor darah
Sabtu, 14 Desember 2024 22:03 Wib
Polda Sumsel tangani kasus penganiayaan seorang dokter koas
Sabtu, 14 Desember 2024 8:56 Wib
KAI Palembang ganti bantalan kayu rel dengan bahan sintetis jelang Natal
Jumat, 13 Desember 2024 23:58 Wib
Pemkot Palembang buat inovasi layanan lowongan kerja
Jumat, 13 Desember 2024 10:01 Wib
Pertamina sumbang PBB dan BPHTB terbesar di Kota Palembang
Jumat, 13 Desember 2024 8:00 Wib
Dinkes Ogan Komering Ulu Sumsel tangani 29.962 kasus ISPA pada 2024
Jumat, 13 Desember 2024 6:45 Wib