Palembang (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Palembang tengah menginventarisasi kalender acara (event) 2025 yang bisa dijadikan pemantik untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara di Ibu kota Sumatera Selatan itu.
"Tim kami saat ini melakukan koordinasi dengan semua pihak dan lapisan masyarakat untuk menginventarisasi event apa saja yang akan digelar sepanjang 2025 dan dipromosikan melalui berbagai media," kata Kepala Dinas Pariwisata Palembang Sulaiman Amin, di Palembang, Kamis.
Untuk menyukseskan kegiatan inventarisasi kalender acara sepanjang 2025, Sulaiman mengharapkan partisipasi aktif dari instansi, asosiasi, organisasi yang memiliki acara mengundang banyak tamu dari luar daerah bahkan dari luar negeri agar menyampaikannya kepada pihaknya untuk dicatat dalam daftar kalender acara.
Acara yang sifatnya dapat menarik perhatian banyak orang seperti pertandingan olahraga, pameran, pertemuan asosiasi dan organisasi profesi serta acara lainnya untuk datang sebagai peserta atau hanya penggembira bisa dicatatkan sebagai kalender acara Palembang.
Dengan tercatatnya semua kegiatan dalam kalender acara, diharapkan dapat menarik banyak wisatawan berkunjung ke Bumi Sriwijaya ini untuk mengikuti acara yang terjadwal dan mengunjungi objek wisata.
"Jika kegiatan inventarisasi itu berjalan dengan lancar sesuai rencana, kami akan meluncurkan kalender event Palembang 2025 pada November 2024 agar bisa diketahui banyak orang dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke kota ini," ujarnya.
Menurut dia, selain itu, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, pihaknya juga berupaya mengoptimalkan kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata, usaha kecil mikro dan menengah (UMKM), asosiasi, akademisi, media massa, serta aparat keamanan (multihelix).
"Kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara dalam beberapa tahun terakhir mencapai sekitar dua juta orang, untuk meningkatkan kunjungan hingga 2,5 juta pada akhir tahun ini atau paling tidak pada 2025 perlu dilakukan optimalisasi kolaborasi dengan multihelix," jelas Kadisparta Sulaiman.