CropLife: Benih bioteknologi diperlukan guna perkuat ketahanan pangan

id Bioteknologi, pertanian, NGO,berita palembang, berita sumsel

CropLife: Benih bioteknologi diperlukan guna perkuat ketahanan pangan

Seorang petani di Depok, Jawa Barat mencangkul lahannya pada Kamis (28/9/2023).

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Nirlaba Pertanian CropLife Indonesia mengatakan, benih hasil rekayasa genetik (Bioteknologi) diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional karena bisa meningkatkan produktivitas serta meminimalisasi penggunaan lahan.

"Benih bioteknologi meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga petani bisa menanam lebih banyak walaupun lahan lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya," kata Manajer Bioteknologi dan Benih CropLife Indonesia Agustine Christela di Jakarta, Jumat.

Sebagai contoh dirinya menyampaikan selama tahun 1996-2020, secara global penggunaan benih bioteknologi dapat meningkatkan hasil produksi panen pada kapas dan jagung masing-masing sebanyak 14,5 persen dan 17,7 persen.

Sedangkan untuk di Indonesia, pihaknya mengasumsikan penggunaan benih jagung hasil rekayasa genetik di total luas lahan yang sama, dapat meningkatkan produktivitas petani sebanyak 10 persen per hektare, dengan total peningkatan pendapatan lebih dari Rp2 juta per hektare.

Ia mengatakan hal tersebut diproyeksikan berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2023 yang mencatat rata-rata produktivitas jagung nasional sebanyak 5,8 ton per hektare.