Parit Malintang, Sumbar (ANTARA News Sumsel) - Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek meminta pemerintah daerah dan desa memanfaatkan pangan lokal untuk memenuhi asupan gizi anak guna membantu petani setempat.
"Biskuit dari pemerintah seperti biasa tetap kami sediakan untuk pemulihan tapi pangan lokal harus diberikan," kata Nila saat meluncurkan PSC 119 Padang Pariaman Tanggap Kasus Gawat Darurat di Parit Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu.
Ia mengatakan banyak pangan lokal yang dapat digunakan untuk memenuhi asupan gizi anak mulai dari telur, ayam dan sayuran yang semuanya mudah diperoleh.
Tujuan dimanfaatkannya pangan lokal karena juga dapat meningkatkan penghasilan petani setempat sehingga mereka lebih giat lagi menggeluti usahanya.
"Ini yang diinginkan presiden untuk memperbaiki gizi anak sambil menumbuhkan perekonomian warga di daerah itu dengan cara memberdayakannya," katanya.
Hal tersebut, lanjutnya dapat dilakukan dengan mengalokasikan anggaran untuk memberikan bantuan asupan gizi untuk anak yang mana pangannya dibeli dari warga di sekitar lokasi bantuan itu diberikan Sehingga, kata dia, uangnya beredar di lokasi tersebut dan tidak seperti biasa yang dibeli dari daerah lain.
"Saya lebih suka ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) diberikan uang untuk membelikan pangan lokal kepada anak-anak," ujar dia.
Oleh Karena itu ia meminta pemerintah daerah mencarikan cara agar dana desa dapat digunakan PKK guna membeli dan menyerahkan bantuan tersebut kepada anak-anak.
Ia pun mengapresiasi Padang Pariaman yang memiliki Laskar Nagari Peduli Pangan dan Gizi guna mengantisipasi adanya stunting atau kurang gizi di daerah itu.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sedang memaksimalkan peran Laskar Nagari Peduli Pangan dan Gizi yang dibentuk pada 2017 guna mengantisipasi anak kurang gizi di daerah itu.
"Program ini dimulai di Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, dan tahun ini akan diterapkan di seluruh kecamatan di Padang Pariaman," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Aspinuddin.
Ia mengatakan Laskar Pangan tersebut akan memantau ibu hamil dan memperhatikan asupan gizinya sehingga berdampak pada anak yang dikandung.
"Jadi untuk meminimalkan jumlah anak gagal tumbuh bukan dari sejak anak lahir sampai usia dua tahun, tapi sejak masih dalam kandungan," ujarnya.
Pihaknya menunjuk satu kader untuk memantau asupan gizi ibu hamil sehingga diharapkan anak yang dilahirkan nantinya dapat lahir dan berkembang dengan baik.
Berita Terkait
Karena malu SN nekat bunuh dan buang bayinya ke aliran sungai
Kamis, 28 Maret 2024 9:12 Wib
Enam bayi di Gaza utara meninggal akibat kurang gizi
Kamis, 29 Februari 2024 13:41 Wib
Kak Seto: perdagangan bayi di Jakbar itu fenomena gunung es
Sabtu, 24 Februari 2024 11:34 Wib
Dianggap tak wajar, makam bayi yang meninggal di panti asuhan dibongkar
Senin, 12 Februari 2024 16:40 Wib
Ibu hamil kurang dari 21 tahun kepala bayinya berisiko terjepit
Rabu, 7 Februari 2024 16:08 Wib
Polisi tangkap seorang ibu kandung buang bayi ke sungai
Jumat, 2 Februari 2024 14:23 Wib
Pakar tak anjurkan penambahan bumbu pada MPASI yang dikonsumsi bayi
Jumat, 2 Februari 2024 11:51 Wib
Ahli Gizi kemukakan Six Pas sebagai metode pemberian MPASI
Kamis, 1 Februari 2024 15:06 Wib