Polisi masih berjaga di TN Tesso Nilo pasca bentrokan

id polisi,bentrokan,pengamanan polisi,berita sumsel,berita palembang,Dusun Toro Jaya,taman ,taman nasional riau

Polisi masih berjaga di TN Tesso Nilo pasca bentrokan

Arsip- Polisi melakukan penjagaan. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Pelalawan, Riau (ANTARA News Sumsel) - Personel Kepolisian Resor Pelalawan dan Polsek Ukui masih bersiaga pascabentrok massa serta pembakaran sejumlah bangunan yang terjadi pada 2 April di Taman Nasional Tesso Nilo, tepatnya Dusun Toro Jaya, Riau.

Kepala Polsek Ukui, AKP Amri di Kabupaten Pelalawan, Riau, mengatakan hingga Jumat hari ini situasi jauh lebih kondusif.

Meski begitu, dia mengatakan sedikitnya 28 personel polisi masih siaga di Dusun Toro Jaya yang secara administrasi bagian dari Desa Lubuk Kembang Bungo, Kecamatan Ukui, Pelalawan.

"Sekarang alhamdulillah sudah sangat kondusif. Tidak ada aksi massa seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir," katanya.

Amri menjelaskan, aksi perusakan oleh ratusan warga Dusun Toro Jaya terhadap sejumlah bangunan terjadi pada Senin (2/4)  malam. Sedikitnya, dua bangunan terdiri dari satu pos yang masyarakat sebut sebagai ampang-ampang dan sebuah rumah di rusak dengan cara dibakar.

Amri mengatakan aksi itu buntut dari tindakan semena-semena yang dilakukan sekelompok orang terhadap masyarakat Dusun Toro Jaya. Kelompok yang dipimpin seorang pria berinisial IG dan beranggotakan sekitar 20 orang itu, kata dia, kerap melakukan pungutan kepada masyarakat.

"Mereka ambil retribusi yang katanya untuk perbaikan jalan. Mungkin karena kecurigaan masyarakat, tidak transparan membuat masyarakat marah," ujarnya.

Akibatnya, ratusan warga Dusun Toro Jaya melakukan "sweeping" terhadap kelompok IG. Mereka juga sempat membakar sejumlah bangunan dan mengamankan beberapa orang yang disebut bagian dari kelompok itu.

Amri menambahkan, polisi hingga kini telah mengamankan tiga orang yang diketahui bagian dari kelompok yang menjadi sasaran massa tersebut. Mereka semuanya kini ditangani oleh Polres Pelalawan.

"Semuanya sudah ditangani oleh Polres. Kami terus menyelidiki perkara ini," ujarnya.

Dusun Toro Jaya secara hukum tidak diakui oleh negara karena berada dalam kawasan TNTN. Meski begitu, saat ini terdapat lebih dari 4.000 jiwa mendiami dusun tersebut. Mayoritas mereka juga memiliki KTP.

Bahkan, di dusun yang sebenarnya jauh lebih ramai masyarakatnya dibanding Desa induk Kembang Bungo, sudah terdapat beragam fasilitas umum. Seperti sekolah, masjid, gereja, hingga pasar. Seluruh bangunan dan fasilitas itu dibangun secara swadaya oleh masyarakat.

Keberadaan Dusun di tengah kawasan konservasi itu sendiri masih menjadi masalah bagi pemerintah, terutama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
(T.KR-BAA/A.J.S. Bie )