Rumah ibadah umat Kristiani di Ogan Ilir dirusak orang tak dikenal

id rumah ibadah umat kristiani,rumah ibadah dirusak,gereja,rumah dinas ibadah dirusak orang tak kenal,umat kristiani,kritiani

Rumah ibadah umat Kristiani di Ogan Ilir dirusak orang tak dikenal

Sebuah rumah ibadah umat kristiani atau kapel Santo Zakaria di Desa Mekar Sari Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan dirusak oleh sekelompok orang yang tidak dikenal pada Kamis (7/3) dini hari. (Foto Istimewa)

....Pelaku lebih dari empat orang datang dengan empat sepeda motor, membawa pukul godam merusak pintu dan jendela....
Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Sebuah rumah ibadah umat kristiani atau biasa disebut kapel Santo Zakaria di Desa Mekar Sari Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan dirusak oleh sekelompok orang yang tidak dikenal pada Kamis.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Saat itu sekelompok orang dengan menggunakan sepeda motor datang ke lokasi kapel.

Kemudian secara membabi buta, sekelompok pelaku langsung mendobrak serta meghancurkan pintu depan kapel dan jendela.

Tak hanya itu, kursi di dalam rumah ibadah itu pun dirusak.

Petrus (35), salah seorang umat di kapel tersebut menerangkan, pelaku datang bersepeda motor dan berboncengan.

"Pelaku lebih dari empat orang datang dengan empat sepeda motor, membawa pukul godam merusak pintu dan jendela," kata dia.
. Sebuah rumah ibadah umat kristiani atau kapel Santo Zakaria di Desa Mekar Sari Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan dirusak oleh sekelompok orang yang tidak dikenal pada Kamis (7/3) dini hari. (Foto Istimewa)

Kapolres Ogan Ilir, AKBP Gazali Ahmad mengatakan, Gereja tersebut didirikan tahun 2000, sudah 18 tahun tidak ada masalah. Kemudian gereja.ini direhab tahun 2017 dan minggu kemarin diresmikan.

"Suasana saat ini masih kondusif dan pelaku masih dalam pencarian. Pelaku sudah terindentifikasi tim K9 dan anjing pelacak dari Polda, dan saya harap pelaku segera menyerahkan diri," kata dia.

Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara merasa terpukul dengan adanya kejadian itu karena Sumsel yang dikenal sebagai kawasan zero conflict harus tercoreng dengan ulah sekelompok pelaku.

"Ini terasa sangat memukul. Tiba-tiba disana ada orang yang merusak," kata Zulkarnain.

Ia menegaskan akan mengusut tuntas kejadian itu. Zulkarnain pun minta semua warga tenang dan mempercayakan pengungkapan kasus ini pada polisi.

"Belum tahu motifnya apa. Kami minta agara masyarakat mempercayakan kasus ini ke pihak kepolisian," kata dia.