Bondowoso (ANTARA) - Perang Badar dikisahkan merupakan pertempuran paling dahsyat dan berat yang pernah dijalani umat Islam bersama Nabi Muhammad saw.
Hanya, para sahabat dibuat tercengang oleh pernyataan Rasulullah bahwa akan ada perang lebih berat yang akan dihadapi oleh umat Muhammad.
Ketika para sahabat bertanya, perang apa itu ya Rasulullah, Nabi terakhir itu menjawab, pertempuran paling berat itu adalah melawan hawa nafsu (diri sendiri).
Sesungguhnya perang melawan hawa nafsu itu tidak mengenal ruang dan waktu. Perang itu "harus" dijalani oleh umat Muhammad setiap saat dan di mana pun berada.
Ramadhan adalah bulan istimewa, di mana umat Islam dididik untuk menjadi insan yang tangguh menghadapi perang di luar atau supra-Badar.
Pada bulan suci ini kita dilatih selalu mampu melampaui hawa nafsu, lewat pengendalian nafsu makan dan minum, dengan mengatur pola pemenuhan isi perut.
Kalau di luar puasa, kita boleh makan atau minum setiap saat, maka saat puasa kita dilatih berjeda, yakni sekitar 14 jam di siang hari untuk tidak mengonsumsi apa pun, yakni dari subuh hingga sebelum waktu magrib tiba.
Meskipun yang dikendalikan adalah aspek tubuh, puasa itu ditujukan untuk memberi dampak pada peningkatan kualitas jiwa bagi yang menjalankannya.
Berita Terkait
Sananta berharap kembali dipanggil Shin Tae-yong ke timnas Indonesia
Selasa, 22 Oktober 2024 16:52 Wib
Cerita Faidhal Ramadhan, Lulusan AKIPBA Tahun 2021
Kamis, 13 Juni 2024 9:56 Wib
LRT Sumsel beroperasi kembali usai pemadaman listrik
Rabu, 5 Juni 2024 14:07 Wib
STY turunkan Ramadhan Sananta di striker utama
Senin, 29 April 2024 20:23 Wib
Telkomsel catat trafik internet naik 12,87 persen sepanjang momen Ramadhan
Rabu, 17 April 2024 17:53 Wib
Bubur pecaSamarinda, perjalanan rasa dan perekat antarwarga
Minggu, 7 April 2024 19:33 Wib
Pj Gubernur Sumsel bersama PT PAMA tutup safari ramadhan dengan bagikan santunan
Sabtu, 6 April 2024 10:10 Wib
33 botol minuman keras disita selama Ops Pekat Musi Poores OKU Timur
Kamis, 4 April 2024 22:27 Wib