Harga minyak naik setelah jumlah rig berkurang

id minyak, minyak mentah, pengeboran, rig

Harga minyak naik setelah jumlah rig berkurang

Pertamina Drilling Services Indonesia menggunakan peralatan canggih pengeboran minyak Rig elektrik D 1000/54 di daerah operasi pengeboran Talang Jimar Prabumulih, Sumatera Selatan (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

New York (ANTARA Sumsel/Xinhua) - Harga minyak dunia terus meningkat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah jumlah rig pengeboran minyak AS yang aktif jatuh ke tingkat terendah sejak Mei.

Jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS turun delapan rig menjadi total 729 rig pada minggu ini, mencatat tingkat terendah sejak Mei, kata perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes dalam laporan mingguannya pada Jumat (3/11).

Namun, jumlah rig, indikator awal untuk produksi minyak di waktu mendatang, masih jauh lebih tinggi dari tahun lalu, ketika jumlah rig aktif berada di 450 rig.

Sementara itu, para pedagang juga didorong oleh berlanjutnya harapan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara-negara penghasil minyak utama lainnya akan memperpanjang kesepakatan untuk memangkas produksi.

OPEC akan bertemu pada akhir November untuk membahas tindakan lebih lanjut.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik 1,10 dolar AS menjadi menetap di 55,64 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan globak, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, meningkat 1,45 dolar AS menjadi ditutup pada 62,07 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.