Ribuan ikan berenang zigzag hingga mati mendadak

id ikan, ikan mati, keramba, ikan mati mendadak, balai karantina

Ribuan ikan berenang zigzag hingga mati mendadak

Dokumentasi - Seorang anak mengamati ikan-ikan yang mati di Danau Maninjau, Nagari Dua Koto, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (20/2). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/16)

...ribuan ikan tersebut mati mendadak, ikan tersebut terlibat berenang secara zig zag...
Mukomuko (ANTARA Sumsel) - Pihak Balai Karantina Perikanan Bengkulu saat ini menyelidiki penyebab ribuan ikan keramba jaring apung milik petani di muara Kelurahan Bandar Ratu, Kabupaten Mukomuko yang mati mendadak sejak sepekan terakhir ini.

"Kami telah mengirim sampel ikan mati ke Balai Karantina Perikanan Bengkulu. Saat ini mereka sedang menelitinya," kata Kabid Budi Daya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Azbas, di Mukomuko, Rabu.  

Sedikitnya 7.000 ekor ikan keramba jaring apung milik petani di muara Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko mati mendadak sejak sepekan terakhir.

Sebanyak 7.000 ekor ikan keramba jaring apung itu merupakan ikan nila yang siap panen.

Ia menyatakan, tidak hanya pihak Balai Karantina Perikanan Bengkulu yang meneliti sampel ikan, petugas dari pemerintah pusat telah turun ke Bengkulu untuk meneliti ikan mati di daerah itu.

"Petugas perikanan dari pemerintah pusat turun untuk ke Bengkulu mengetahui penyebab ikan mati secara umum di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu," ujar dia.      
    
Ia menyatakan, berdasarkan pengamatannya, penyebab  ribuan ikan nila tersebut mati mendadak diduga karena terserang penyakit "Tilavia Lake Virus" atau Tilvia.

Ia menduga, ikan tersebut terserang penyakit tersebut berdasarkan ciri-ciri tubuh ikan  menghitam, erosi pada ulir, pembekakakn rongga perut, mata mengalami pembekakan dan katarak.

Selain itu, katanya, sebelum ribuan ikan tersebut mati mendadak, ikan tersebut terlibat berenang secara zig zag.

Untuk memastikannya, ia mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikikan dari pihak Balai Karantina Perikanan Bengkulu.