Palembang (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan menggelar operasi patuh karantina di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-api (TAA) Banyuasin, Kamis, menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024.
Operasi patuh yang melibatkan petugas Dinas Perhubungan, TNI/Polri itu dipimpin Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel Kostan Manalu, dengan sasaran pemeriksaan dokumen karantina kendaraan pribadi, truk, dan orang membawa hewan, ikan, serta tumbuhan yang melintas menyeberang melalui Pelabuhan TAA, Banyuasin, Sumsel ke Bangka Belitung.
Kepala Balai Karantina Kostan Manalu pada kesempatan itu menjelaskan pihaknya berupaya memperketat pemeriksaan dokumen karantina lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan antarprovinsi untuk memastikan bahan pangan yang permintaannya meningkat menjelang Lebaran Idul Fitri itu aman dari hama penyakit.
"Menjelang Lebaran Idul Fitri terjadi peningkatan kebutuhan bahan pangan masyarakat, untuk memastikan keamanan pangan di daerah ini, mulai hari ini dilakukan pengawasan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan secara intensif melalui kegiatan operasi patuh," ujarnya.
Dia menjelaskan operasi patuh tersebut untuk memastikan kepatuhan pelaku usaha, eksportir, dan masyarakat umum melengkapi dokumen karantina lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan ke dalam maupun luar wilayah Sumsel.
Pengecekan dokumen karantina dari daerah asal, katanya, penting untuk mencegah masuknya virus atau hama penyakit melalui komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan ke provinsi ini atau daerah lain.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan hari pertama Operasi Patuh Karantina di Pelabuhan TAA, pelaku usaha dan masyarakat yang melakukan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan melengkapi dokumen karantina sesuai aturan, ujarnya.
Dia menjelaskan Balai Karantina merupakan garda terdepan pengawasan di pintu masuk dan keluar hewan, ikan, dan tumbuhan, dari suatu daerah atau negara.
Peran penting Balai Karantina terutama dalam melakukan pencegahan masuknya hewan, ikan, dan tumbuhan dari luar daerah dan luar negeri yang berpotensi membawa suatu hama penyakit atau virus karena dapat mengancam ketersediaan pangan nasional.
Jika pengawasan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan lemah, memungkinkan berbagai pihak atau negara luar memanfaatkannya mengganggu stabilitas keamanan atau menghancurkan Indonesia.
Ia mengemukakan bahwa tanpa pengawasan karantina hewan, ikan, dan tumbuhan yang baik, mereka dapat memasukkan virus dan hama atau penyakit, melalui komoditas itu.
Sebagai instrumen yang menentukan mencegah masuknya virus, hama, penyakit melalui hewan, ikan, dan tumbuhan, seperti kasus antraks dan flu burung, pihaknya mengharapkan dukungan dari semua pihak dan lapisan masyarakat agar dapat melaksanakan tugas serta fungsi tersebut.
Untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat dan mendapat dukungan dalam melaksanakan peran penting Balai Karantina yang sekarang ini berada di bawah badan khusus, yakni Badan Karantina Indonesia, yang bertanggung jawab langsung ke Presiden, pihaknya berupaya meningkatkan sinergi dengan berbagai instansi terkait seperti yang dilakukan dalam Operasi Patuh Karantina di Pelabuhan TAA ini, kata Kostan Manalu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Balai Karantina Sumsel gelar operasi patuh karantina di Pelabuhan TAA