IAI-PFIZER kembangkan pendidikan berkelanjutan bagi Apoteker

id IAI-PFIZER, apoteker

IAI-PFIZER kembangkan pendidikan berkelanjutan bagi Apoteker

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Nusa Dua (ANTARA Sumsel) - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) bekerja sama dengan PT Pfizer Indonesia mengembangkan program pendidikan berkelanjutan bagi apoteker.

"Melalui kerja sama tersebut sekitar 40 ribu apoteker di seluruh Tanah Air mendapatkan akses pengetahuan dan edukasi berkelanjutan dalam website Pfizer Click," kata Sekretaris Jenderal IAI Nurul Falah, di sela-sela kongres "The Federation of Asian Pharmaceutical Associations" (FAPA), di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Melalui website tersebut, para apoteker dapat memiliki akses berbagai informasi, mulai dari seminar, modul, ujian, sertifikasi, dan pengetahuan lainnya tanpa dipungut biaya.

Cukup hanya dengan berbekal koneksi internet, mereka pun tetap mampu mengembangkan kompetensinya. Selama ini, para apoteker di seluruh Indonesia tidak semuanya berkesempatan mendapatkan pengetahuan baru karena terbatasnya akses.

Dia mencontohkan, apoteker yang berada di daerah pelosok tak dapat mengikuti berbagai pelatihan dan pengembangan kemampuannya karena kondisi geografis.

"Sekarang cukup hanya berbekal jaringan internet, langsung bisa mengakses berbagai informasi dan mendapatkan edukasi berkelanjutan. Mereka pun akan mendapatkan satuan kredit partisipasi setiap menyelesaikan modul yang tersedia di website," ujarnya.

Program tersebut diharapkan dapat membuat para apoteker semakin siap dalam melaksanakan amanat profesi dan menyambut Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dicanangkan pada 2014.  

"Kami berharap mereka dapat aktif berpartisipasi dalam program CPD itu sehingga peranan apoteker dalam dunia kesehatan semakin besar seiring dengan peningkatan pengetahuan dan kompetensinya," ucapnya.

Sementara itu Public Affairs and Communication Director PT Pfizer Indonesia, Widyaretna Buenastuti, mengatakan, pada tahun ini ditargetkan sebanyak 600 orang apoteker dari seluruh Tanah Air mendaftarkan diri mengikuti program CPD melalui website yang ada.

"Selama berlangsungnya kongres itu sudah sebanyak 200 orang yang mendaftarkan diri mengikuti program tersebut. Bahkan ada peserta kongres dari Filipina yang ingin menerapkan CPD di negaranya," ujarnya.

(ANT-KR-IGT/M038)