Lanud El tari segera bentuk dua perwakilan

id TNI au, Lanud El tari , keamanan udara indonesia, pesawat au, pariwisata

Lanud El tari segera bentuk dua perwakilan

Pesawat tempur jenis Hawk milik TNI AU melakukan pendaratan di lapangan Udara Palembang,Sumsel,Sabtu (22/3). (Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly/Aw)

Kupang (ANTARA Sumsel) - TNI Angkatan Udara Lanud El Tari Kupang, segera membentuk dua perwakilan Lanud di Labuan Bajo dan Atambua dalam rangka menjaga keamanan di wilayah itu.

"Ada dua daerah yang yang akan kita bangun Lanudnya yakni di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat serta di Atambua Kabupaten Belu," kata Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Jorry S. Koloay kepada wartawan di Kupang, Kamis.

Pembangunan Lanud perwakilan di Labuan Bajo, Manggarai Barat itu menurutnya karena daerah tersebut saat ini menjadi destinasi wisata bagi sejumlah wisatawan baik lokal maupun internasional sehingga diperlukan pengamanan secara ketat di bandara Labuan Bajo.

Disamping itu, dengan semakin berkembangnya bandara Labuan Bajo maka akan semakin meningkat juga jumlah penerbangan di daerah itu sehingga perlu dilakukan pengawalan.

"Labuan Bajo merupakan daerah wisata di NTT yang sudah diakui oleh dunia, sehingga pembentukan perwakilan Lanud di daerah itu juga bertujuan untuk menjaga wilayah itu melalui pertahanan udara," ungkapnya.

Pria yang pernah menjadi Danlanud Sam Ratulangi Manado ini juga menggatakan selain di Labuan Bajo pembantukan perwakilan juga akan berada di Kabupaten Belu, tepatnya di Atambua yang berbatasan dengan Timor Leste.

Markas Besar TNI Angkatan Udara  sendiri akan menempatkan drone atau pesawat tanpa awak di wilayah perbatasan RI-Republik Demokrat Timor Leste (RDTL), Atambua, guna mengawasi daerah itu dan membantu mencegah terjadinya penyelundupan.

"Saya belum tahu pasti kapan akan diberlakukan namun hal ini sudah dibicarakan. Namun yang pasti pesawat tanpa awak ini akan sangat membantu Satgas Pamtas dalam mencegah terjadinya masalah penyelundupan," ujarnya.

Jorry menambahkan, drone yang ditempatkan di wilayah perbatasan itu nantinya akan berpatroli serentak menyusuri daerah perbatasan untuk mengecek hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran hukum.

Penempatan drone di Atambua juga adalah salah satu strategi dalam hal penguatan militer baik itu udara maupun darat.