HKII: gencarkan kawasan industri di luar Jawa

id hkii, kawasan industri. industri

HKII: gencarkan kawasan industri di luar Jawa

Ilustrasi - kawasan industri (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pembukaan kawasan industri di luar Jawa harus digencarkan karena Jawa sudah tidak mampu lagi menyediakan kebutuhan akan air dan lahan, kata Direktur Eksekutif Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKII) Fahmi Shahab.

"Jawa sudah `crowded`. Kini harus beralih ke luar Jawa, seperti di Sumatera yang saat ini menjadi pilihan utama yakni Medan dan Pekanbaru. Ke depan, kota-kota lain harus didorong juga," kata Fahmi seusai menghadiri Forum Investasi Regional Sumatera di Palembang, Rabu.

Ia mengemukakan, kawasan industri memiliki keunggulan menggaet investor seperti teraturnya tata ruang wilayah, terkendalinya pencemaran lingkungan, ada pemusatan dan efisiensi penyediaan dan pengoperasian sarana/prasarana sehingga secara langsung industri di kawasan industri tidak lagi berurusan dengan izin lingkungan, izin lokasi, tempat usaha, peruntukan dan penjualan tanah.

"Arahnya dari pemerintah pusat sudah ada untuk membuka kawasan industri di luar Jawa dengan ditandai pembangunan infrastruktur, tinggal lagi bagaimana pemerintahan di tingkat provinsi, kabupaten/kota untuk memanfaatkan kesempatan ini," kata dia.

Kepala Subunit Layanan Logistik dan Peningkatan Daya Saing Kementerian Perekonomian Dyah Wahyu Purbandari mengatakan, terkait pendirian kawasan industri ini, Kemenko telah membuat empat kelompok kerja sebagai bagian dari satgas deregulasi.

Di antaranya, satu pokja penyelesaian kasus yang menampung keluhan terkait investasi dan masalah kebijakan ekonomi.

"Sampai saat ini ada 68 kasus atau keluhan yang masuk ke pokja ini, di antaranya permasalahan investasi di bidang perpajakan, kepabeaan, energi, dan perizinan," ujar dia.

Kasus yang ada diupayakan pemerintah dapat diselesaikan dengan cepat melalui pokja ini.Namun, Dyah tidak membantah ada beberapa kasus yang sulit terselesaikan karena lintas sektor.

Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah memprediksi bahwa Sumatera bakal menjadi kawasan unggul untuk berinvestasi di Indonesia pada beberapa tahun ke depan karena pemerintah tak berapa lama lagi akan merampungkan jalan tol Trans Sumatera.

Pemerintah melalui BKPM menargetkan realisasi investasi Sumatera tahun ini sebesar Rp89,22 triliun atau menyumbang 15 persen target investasi nasional sejumlah Rp594,8 triliun.

Sumatera dinilai merupakan kawasan potensional untuk industri pengolahan berbasis sumber daya alam, seperti hilirisasi hasil pertanian dan perkebunan.