Sekayu, Musi Banyuasin, (ANTARA Sumsel) - Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Musi Banyuasin mengingatkan pengolahan arsip di Satuan Kerja Perangkat Daerah harus dinamis dan sesuai standar, sehingga dokumen disimpan berguna sebagai sumber informasi.
Kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Kabupaten Musi Banyuasin Dewi Sartika di Sekayu, Kamis, mengatakan, sementara ini Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai unit pencipta arsip dan dokumentasi belum mengklasifikasikan arsip sesuai standar sehingga menjadi persoalan BPAD dalam beberapa tahun terakhir.
"Seharusnya arsip sudah dikelola dan dikelompokkan sebelum diserahkan ke lembaga kearsipan, tapi sebagian besar SKPD belum memisahkan mana arsip dinamis, statis dan aktif. Alhasil, ketika akan digunakan malah tidak tersedia karena sulit ditemukan," kata Dewi.
Untuk itu, BPAD gencar mensosialisasikan pengklasifikasian arsip ini ke SKPD untuk meningkatkan pemahaman para birokrat mengenai pentingnya arsip.
Selain itu, sosialisasi ini berkaitan dengan tanggung jawab BPAD sebagai lembaga daerah sesuai Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 yang berkewajiban mengadakan pembinaan.
"Jadi ada arsipnya dan disimpan dengan baik, artinya suatu dokumen sudah diselamatkan secara sistematik dan komprehensif," kata dia.
Ia melanjutkan, jika pengarsipan suatu pemerintahan dijalankan dengan baik maka secara tidak langsung telah meningkatkan wibawa pemerintah di masyarakat.
"Apa jadinya jika pemerintah tidak memiliki arsip penting, atau jika pun ada, apa jadinya ketika dicari sulit ditemukan. Ini sama saja memalukan pemerintah sendiri yang menunjukkan bahwa tata kelola pemerintahan sudah amburadul. Ini yang harus dihindari," kata dia.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti 60 orang peserta, yang berasal dari SKPD di lingkungan Pemkab Muba, dengan narasumber yaitu dari Arsip Nasional RI Arsiparis Madya Triana Widyaningrum, Asisten III Setda Muba, Kepala BPAD.
