Kebutuhan air baku PDAM Palembang Meningkat

id pdam, air baku pdam

Kebutuhan air baku PDAM Palembang Meningkat

Instalasi pengelolaan air PDAM Tirta Musi (Foto Antarasumsel.com/14/Nila Fuadi/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kebutuhan air baku PDAM Tirta Musi Palembang untuk diolah menjadi air bersih dan disalurkan kepada pelanggan mengalami peningkatan mencapai 9,6 juta meter kubik per bulan, atau meningkat enam persen sepanjang lima tahun terakhir.

"Kedepan, kebutuhan air baku tersebut akan terus mengalami peningkatan sehubungan dengan pertambahan aktivitas dan jumlah jiwa penduduk setempat," kata Direktur Teknik PDAM Tirta Musi Palembang Stephanus, pada lokakarya bertema Upaya Pengelolaan Air Baku Berkelanjutan Guna Memenuhi Kebutuhan Air Jangka Panjang, Kamis.

Menurut dia, PDAM sebagai perusahaan milik pemkot yang tugasnya melayani kebutuhan air bersih masyarakat, tentunya berharap semua pihak peduli akan kebutuhan air baku.

Caranya, dengan menjaga kelestarian sungai agar ketersediaan air baku tetap dapat dipenuhi dari aliran air Sungai Musi yang membelah Kota Palembang, tambahnya.

Ia mengatakan, pemakaian air bersih pelanggan PDAM berkisar 30 sampai 32 meter kubik per bulan dan akan terus mengalami peningkatan.

Sementara pemenuhan air bersih tersebut berasal dari air baku di Sungai Musi yang sampai kini cenderung masih terjaga dengan baik, katanya.

Dia menjelaskan, kalau saja masyarakat bahu membahu dengan semua kalangan mempertahankan kelestarian air baku, pihaknya optimistis tidak akan kekurangan air bersih di masa depan.

Karena itu, sebagai pengolah dan pendistribusi air bersih tentunya sangat berkepentingan dalam menjaga ketersediaan air baku, ujarnya.

Sementara Akademisi dari Universitas Sriwijaya Prof Hilda Zulkifli mengatakan tidak membuang kantong plastik ke sungai menjadi salah satu bentuk upaya mempertahankan air baku.

Plastik sangat sulit diurai di dalam air sehingga menyebabkan sedimentasi yang kini sangat tinggi, katanya.

Dia menjelaskan, saat ini interusi air laut sampai ke Sungai Musi di kawasan Borang sehingga tidak lagi bisa digunakan menjadi air baku sumber air bersih PDAM.

Menjaga kebersihan saluran air atau drainase tentu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi partisipasi penuh masyarakat juga menjadi kunci utama, ujarnya.

Lokakarya diikuti puluhan peserta dari berbagai organisasi perwakilan masyarakat.

Kegiatan itu difasilitasi Bagian Pembangunan Pemkot Palembang dengan menghadirkan tiga pembicara.