Pertamina beri 50 alat dukung penanganan karhutla di Sumsel

id sumsel,karhutla sumsel,nozzle gambut,pertamina

Pertamina beri 50 alat dukung penanganan karhutla di Sumsel

Section Head Emergency and Insurance PT KPI RU II Dumai Wiyono (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit II Dumai Provinsi Riau memberikan sebanyak 50 alat dukung atau nozzle gambut untuk penanganan karhutla di Sumatera Selatan.

"Kami memberikan sebanyak 50 unit nozzle gambut untuk mempermudah petugas di lapangan dalam menangani karhutla di Sumsel," kata Section Head Emergency and Insurance PT KPI RU II Dumai Wiyono di Palembang, Minggu.

Ia menjelaskan bantuan alat tersebut itu juga sudah diberikan sebelumnya kepada pemerintah di Riau dalam menangani karhutla di wilayah itu.

"Nozzle gambut merupakan hasil inovasi dari PT KPI RU II Dumai pada tahun 2017 dan sudah dipatenkan. Terciptanya alat ini pascakebakaran lahan besar yang terjadi pada tahun 2015," katanya.

Menurut dia alat itu bisa menjadi solusi memadamkan karhutla pada saat petugas sulit mendapatkan air di lapangan, sebab nozzle gambut itu bukan peralatan mandiri, tetapi juga harus ada alat spin table yang berfungsi untuk bisa mencari sumber air di titik kebakaran lahan gambut itu terjadi.

"Spin table ini berfungsi untuk mencari dan mendapatkan sumber air saat terjadinya kebakaran lahan gambut. Sehingga tidak memerlukan peralatan yang banyak, hanya cukup dengan satu buah selang ini sudah dapat menghadapi api yang menyala di lahan gambut," jelasnya.

Selain itu, PT KPI RU II Dumai akan memperluas bantuan alat tersebut ke daerah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, yang juga daerah rawan karhutla, kata Wiyono.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatra Ferdian Kristanto mengapresiasi bantuan tersebut sebab dapat mempermudah petugas di lapangan dalam menangani kebakaran di lahan gambut.

"Peralatan ini, nantinya akan dibagikan untuk petugas di beberapa titik lahan yang terbakar. Kami berharap dengan adanya peralatan ini bisa membantu proses pemadaman karhutla di Sumsel," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya saat ini memfokuskan pemadaman karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, sebab asap dari karhutla dari wilayah itu menyebabkan kabut asap di Kota Palembang.

"Kami saat ini memfokuskan pemadaman karhutla di desa Jungkal dan Padang Sugihan di Kabupaten OKI, karena dua daerah ini ada kubah gambut didalamnya," kata Ferdian.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK RI, Sigit Reliantoro mengatakan ada beberapa daerah di Indonesia level indeks standar pencemaran udara (ISPU) dalam kategori tidak sehat dan berbahaya, yaitu Sumsel dalam kategori berbahaya, sedangkan Riau, Kalimantan Tengah, serta Kalimantan Selatan dalam kategori tidak sehat.

"Maka dari itu, Manggala Agni sudah memaksimalkan pemadaman karhutla di lahan gambut, yang mengakibatkan bencana kabut asap di beberapa wilayah di Indonesia," katanya,

Ia mengatakan dalam memadamkan karhutla tidak dilakukan oleh Manggala Agni, akan tetapi dibutuhkan dukungan dari semua pihak dalam menanggulangi hal tersebut. Termasuk bantuan peralatan yang diberikan Pertamina RU II Dumai tersebut.

"Kita semua harus saling membantu dalam pemadaman karhutla, apalagi ini bencana alam karena kekeringan dan cuaca panas yang menyebabkan karhutla makin meluas," jelasnya.

Selain bantuan peralatan, ada juga bantuan dari pihak lain berupa pengecekan kesehatan masyarakat, dan penguatan semangat petugas di lapangan, kata Sigit.