Bank Sumsel Babel resmi miliki komisaris nonindependen dari Bangka Belitung

id BSB,perbankan,bank,umkm,komisaris,bpd

Bank Sumsel Babel resmi miliki komisaris nonindependen dari Bangka Belitung

Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya melantik komisaris nonindependen Bank Sumsel Babel Ahmad Syarifullah Nizam oleh di Palembang, Jumat (18/11/2022). (ANTARA/Dolly Rosana)

Palembang (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah Bank Sumsel Babel resmi memiliki komisaris nonindependen yang mewakili Provinsi Bangka Belitung setelah dilantiknya Asisten II Bidang Perekonomian dan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah Ahmad Syarifullah Nizam oleh Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya di Palembang, Jumat.

Penambahan satu kursi komisaris ini merupakan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) pada Maret 2022.

Ahmad mengatakan dirinya berkomitmen untuk membantu tugas direksi bank pembangunan daerah (BPD) tersebut, terutama menyangkut penyertaan modal dari pemerintah daerah (pemda).

"Kami berupaya untuk mengajak seluruh pemegang saham di Babel untuk menambah penyertaan modal," kata dia.

Ia menambahkan komitmen penambahan modal itu telah tercermin dari Pemkab Bangka Tengah yang baru saja menyetor Rp1 miliar. Sehingga, saat ini Pemkab Bangka Tengah memiliki saham dua persen di Bank Sumsel Babel atau senilai Rp31 miliar.

Menurut Ahmad,komitmen pemda setempat juga tertuang dalam peraturan daerah (perda), yang mana dalam regulasi itu menyatakan bahwa Pemkab Bangka Tengah harus menyetor minimal Rp1 miliar setiap tahun untuk penyertaan modal di Bank Sumsel Babel.

"Kami akan terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pimpinan daerah di Babel untuk membangun bank daerah ini," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan kehadiran komisaris dari Babel diharapkan dapat meningkatkan sinergitas yang bisa berdampak pada pembangunan daerah karena BSB berkomitmen membangun Provinsi Babel.

"Terlihat dari penyaluran kredit kami yang tumbuh signifikan, terutama dari sisi penyaluran KUR," kata Syamsudin.

BSB saat ini mengejar penyaluran Kredit Usaha Rakyat hingga akhir tahun 2022 setelah mendapatkan tambahan kuota dari pemerintah senilai Rp300 miliar pada Oktober lalu.