Medan (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan upaya penghapusan kredit macet UMKM di perbankan oleh pemerintah salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Ketika berada di situasi ekonomi seperti saat ini, di mana penyaluran kredit melambat, motor penggerak ekonomi memang harus didorong. UMKM ini elemen strategis di perekonomian nasional," ujar dia di Medan, Senin.
UMKM, menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, berkontribusi 60,5 persen terhadap PDB dan menyerap 96,9 persen tenaga kerja nasional.
Namun, ia menilai, UMKM banyak yang terseok-seok bahkan tidak lagi beroperasi akibat pandemi COVID-19.
Salah satu penyebab utama hal itu, katanya, ketidakmampuan mereka membayar kredit ke bank. Usaha yang tidak menghasilkan keuntungan menjadi alasan.
"Jadi, dengan adanya penghapusan kredit macet itu, diharapkan pelaku UMKM yang lama bisa kembali bekerja. Kemudian, ada UMKM baru yang memulai bisnis," katanya.
Berita Terkait
Sempat lumpuh total, Satlantas Polres OKU urai kemacetan di Jalinsum
Minggu, 21 April 2024 21:34 Wib
Polisi tunda perjalanan truk tiga sumbu lintasi Palembang-Betung saat arus balik
Senin, 15 April 2024 16:43 Wib
Antisipasi macet arus balik, polisi kawal tanjakan jalur Palembang-Betung
Minggu, 14 April 2024 16:32 Wib
Polisi Muba tertibkan pedagang tepi jalan antisipasi macet arus balik
Sabtu, 13 April 2024 16:33 Wib
Kapolri: Genangan air jadi penyebab arus mudik jalur Sumatera macet
Sabtu, 6 April 2024 20:40 Wib
Jalintim ruas Palembang-Betung yang kerap macet
Jumat, 5 April 2024 22:36 Wib
Polisi atur per 10 mobil melintasi kawasan macet di ruas Betung-Palembang
Jumat, 5 April 2024 22:31 Wib
Jalintim Sumsel macet parah di ruas Betung karena pengendara saling serobot
Jumat, 5 April 2024 20:35 Wib