Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan penurunan data inflasi Amerika Serikat (AS) menguatkan nilai tukar (kurs) rupiah.
Rilis inflasi Indeks Harga Belanja Personal atau Personal Consumption Expenditure (PCE) AS pada bulan November 2024 yakni 0,1 persen month to month (MoM), di bawah kenaikan bulan sebelumnya yang sebesar 0,3 persen.
“Core PCE Price indeks MoM bulan November di bawah kenaikan bulan sebelumnya, yakni 0,1 persen (dari sebelumnya) 0,3 persen,” ujarnya ketika ditanya ANTARA di Jakarta, Senin.
Pada pagi ini, indeks dolar AS juga menurun jadi 107,80, di bawah pergerakan Jumat (20/12) pagi yang sebesar 108,49.