Warga Muba diingatkan waspadai puncak musim hujan

id Musi Banyuasin,Pemkab Muba,banjir,musim hujan

Warga Muba diingatkan waspadai puncak musim hujan

Pj Bupati Muba, Provinsi Sumsel, Apriyadi. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkab Muba)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mengingatkan warga setempat untuk waspada dalam menghadapi puncak musim hujan pada Oktober 2022.

Pj Bupati Muba Apriyadi di Sekayu, Rabu, mengatakan, beberapa kabupaten yang rawan mengalami banjir karena meluapkan air sungai sudah diingatkan untuk waspada pada saat musim penghujan ini.

“Warga sudah diminta untuk waspada, apalagi jika cuaca sudah ekstrem,” kata dia.

Ia mengatakan pemkab sudah menginstruksikan seluruh jajaran pemerintahan dari tingkat kabupaten hingga desa untuk mewaspadai kondisi tersebut.

Baca juga: BPBD Muba evakuasi 10 korban tanah longsor di bantaran Sungai Musi

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan maju lebih awal dibandingkan normalnya.

Di wilayah Sumatera Selatan hujan bahkan sudah datang di bulan Agustus 2022, namun puncaknya diprakirakan Oktober.

Untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi saya meminta seluruh perangkat daerah dapat berkoordinasi dalam melakukan langkah-langkah antisipasi, kata dia.

Pemkab Muba sudah menyiagakan alat berat dan menjaga ketersediaan bahan pangan, serta meningkatkan koordinasi antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.

Cek irigasi, tanggul dan antisipasi luapan air. Para camat, lurah dan kepala desa mulai data daerah rawan, kata dia.

Sejauh ini Gubernur Sumsel Herman Deru telah mengeluarkan peringatan dini puncak musim hujan.

Baca juga: BPBD jamin kecukupan bantuan logistik korban longsor di Muba

"BMKG memprediksi hujan terjadi di sebagian Sumatera sejak bulan ini hingga Oktober. Kita tetap antisipasi semua keadaan," kata Apriadi.

Dari surat Gubernur Sumatera Selatan no 520/3272/DIS PTPN/2022 tentang peringatan dini potensi curah hujan tinggi musim hujan, sejumlah kabupaten dan kota di Sumsel disebut bakal mengalaminya.

Puncak musim hujan juga disebut dipengaruhi kombinasi dua fenomena (La Nina dan IOD Negatif) yang diperkirakan akan berkontribusi pada meningkatnya curah hujan di Indonesia.

Bulan September peluang curah hujan diperkirakan menimpa lebih dari 70 persen kota/kabupaten dengan kategori menengah yakni antara 50-150 mm.

Sedangkan pada Oktober sebagian besar Sumsel yakni 80 persen lebih akan mengalami curah hujan tinggi (di atas 200mm)

Prakiraan awal musim hujan ini merupakan hasil dari analisis zona musim terupdate (ZOM9120) yang telah dilakukan BMKG. Analisis ini dilakukan untuk menjamin dan memastikan prakiraan musim penghujan di Indonesia menjadi lebih akurat dan tepat.