Palembang (ANTARA) - Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Selatan mengajak kalangan perusahaan finansial teknologi (fintek) berkolaborasi dalam menggarap sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sekretaris Jenderal DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumsel, Syafril di Palembang, Minggu, mengatakan BPR tak menganggap hadirnya fintek sebagai ancaman, melainkan menjadi mitra untuk saling melengkapi.
“Kami sangat mengharapkan ada fintek yang mau bekerja sama, karena sebenarnya untuk sektor UMKM ini tak hanya BPR ada juga perbankan dan koperasi,” kata Syafril.
Ia mengatakan kedua belah pihak sama-sama memiliki keunggulan yang sangat mungkin dikerjasamakan.
Perusahaan fintek yang memiliki kemampuan sebagai penyedia jasa aplikasi, sementara BPR memiliki kemampuan untuk mencari sumber pendanaan dari masyarakat.
Selain itu, jika fintek dapat menjangkau kawasan yang lebih luas tergantung dengan ketersediaan jaringan internet, begitu pula dengan BPR yang memiliki keunggulan karena memiliki sistem door to door.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Palembang sasar debitur BPR dari kalangan UMKM
Dengan keunggulan masing-masing itu maka pasar UMKM sejatinya dapat digarap bersama.
Apalagi saat ini, geliat ekonomi mulai terasa setelah melandainya kasus pandemi COVID-19 dengan ditandai kembali normalnya aktivitas masyarakat.
“Disadari saat ini ada permintaan modal kerja, tapi belum terlalu signifikan karena beberapa pelaku usaha masih wait and see,” kata dia.
Pertumbuhan ekonomi, menurutnya, terbilang terasa saat momen perayaan Idul Fitri. Setelah itu, perekonomian di Sumsel cenderung menurun sehingga membuat para pelaku usaha masih menunda rencana usahanya, kata dia.
Sebelumnya, platform teknologi finansial pendanaan bersama (fintech P2P lending) yang menyasar pelaku usaha mikro wanita, PT Amartha Mikro Fintek kembali menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai pemberi pinjaman (lender) institusi.
Amartha resmi bekerja sama dengan BPR Utomo Manunggal Sejahtera dalam menyalurkan kredit channeling senilai Rp50 miliar, menargetkan perempuan pengusaha mikro di wilayah Sumatra Selatan.
Chief Risk & Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto menyampaikan kolaborasi dengan BPR Utomo Manunggal Sejahtera telah dinantikan, karena merupakan mitra BPR perdana Amartha untuk wilayah Sumatera.
"Permodalan dari hasil kolaborasi ini disalurkan untuk UMKM di sektor perdagangan di Provinsi Sumatra Selatan
Pada tahun 2021, Amartha telah menyalurkan dana untuk UMKM di Sumatra Selatan mencapai lebih dari Rp200 miliar, dan total dana yang telah disalurkan mencapai lebih dari Rp400 miliar hingga tahun ini.
Baca juga: Modalku salurkan pembiayaan UMKM hingga Rp7,2 triliun semester I
Baca juga: Bahlil: Mengurus izin UMKM hanya 30 menit dan gratis
Berita Terkait
Pj Ahmad Rizali puji kinerja BPR Gerbang Serasan
Kamis, 4 April 2024 23:53 Wib
Bupati OKU meraih penghargaan Top Pembina BUMD 2024
Kamis, 21 Maret 2024 18:55 Wib
Sepanjang 2023, BPR Sumsel salurkan kredit Rp168 miliar
Selasa, 19 Maret 2024 22:30 Wib
Target penyertaan modal BPR Baturaja capai Rp50 miliar
Rabu, 14 Februari 2024 16:37 Wib
LPS prediksi masih akan ada BPR bangkrut pada 2024
Selasa, 30 Januari 2024 13:20 Wib
LPS: Simpanan di atas Rp5 miliar tumbuh 7,82 persen per September 2023
Kamis, 9 November 2023 10:24 Wib
LPS bayarkan dana nasabah dua bank bangkrut sebesar Rp261,6 miliar
Jumat, 3 November 2023 17:28 Wib
BPR Baturaja hadirkan 11 inovasi bisnis perbankan
Selasa, 27 Juni 2023 13:30 Wib