Jakarta (ANTARA) - Analis pasar mata uang Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa, bergerak datar di tengah absennya data ekonomi penting dari dalam maupun luar negeri.
“Dolar AS masih berkonsolidasi setelah koreksi tajam di sesi sebelumnya,” kata dia ketika ditanya Antara di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dolar AS mengalami koreksi tajam setelah Presiden Federal Reserve (The Fed) Thomas Barkin dan Presiden Fed New York John William memberikan pernyataan dovish. Mereka mengatakan bahwa apabila suku bunga saat ini sudah sesuai, sehingga tidak butuh dinaikkan kembali.
“Data manufaktur yang masih lemah serta tenaga kerja yang sudah mulai mendingin (menjadi latar belakang mengapa mereka mengeluarkan pernyataan dovish),” ungkapnya.
Berita Terkait
Pekerja Kilang Plaju berkomitmen menerapkan nilai-nilai Pancasila
Rabu, 2 Oktober 2024 8:31 Wib
Kejari OKU ajak masyarakat mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Rabu, 2 Oktober 2024 8:30 Wib
Pelatih Maladewa U-20 nilai Timnas Indonesia layak jadi juara grup
Kamis, 26 September 2024 16:23 Wib
Rupiah turun setelah permintaan properti AS lebih baik dari perkiraan
Kamis, 26 September 2024 9:40 Wib
Pansus nilai pelaksanaan haji 2024 rapor merah bagi Menteri Agama
Selasa, 24 September 2024 12:36 Wib
Rupiah Senin pagi melemah 3 poin menjadi Rp15.153 per dolar AS
Senin, 23 September 2024 9:53 Wib
Rupiah meningkat di tengah pasar nantikan hasil RDG BI dan FOMC AS
Rabu, 18 September 2024 10:11 Wib
Nilai Tukar Petani OKU Timur diangka 105,82
Sabtu, 14 September 2024 12:00 Wib