Jakarta (ANTARA) - Analis pasar mata uang Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa, bergerak datar di tengah absennya data ekonomi penting dari dalam maupun luar negeri.
“Dolar AS masih berkonsolidasi setelah koreksi tajam di sesi sebelumnya,” kata dia ketika ditanya Antara di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dolar AS mengalami koreksi tajam setelah Presiden Federal Reserve (The Fed) Thomas Barkin dan Presiden Fed New York John William memberikan pernyataan dovish. Mereka mengatakan bahwa apabila suku bunga saat ini sudah sesuai, sehingga tidak butuh dinaikkan kembali.
“Data manufaktur yang masih lemah serta tenaga kerja yang sudah mulai mendingin (menjadi latar belakang mengapa mereka mengeluarkan pernyataan dovish),” ungkapnya.