Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan nilai tukar rupiah berpotensi masih mengalami tekanan pasca pengumuman rapat moneter Federal Reserve (The Fed).
“Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp16.100 dengan potensi support di sekitar Rp16.000,” katanya ketika ditanya Antara, Jakarta, Rabu.
Seperti diketahui, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) mencatatkan dua poin penting.
Pertama, The Fed tak mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini. Artinya, tidak adanya kenaikan memberikan kelegaan ke pasar dan bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko.
Kedua, The Fed memutuskan penundaan pemangkasan suku bunga AS karena belum yakin inflasi AS akan menurun ke 2 persen. Indikasi penundaan pemangkasan suku bunga memberikan kekhawatiran di pasar bahwa The Fed bisa tak mengeluarkan keputusan tersebut pada tahun ini.
Berita Terkait
Capai sejuta pelanggan, PLN ICONNET beri apresiasi 50 pelanggan terpilih di Palembang
Minggu, 19 Mei 2024 17:46 Wib
Pertamina tingkatkan pengawasan penyaluran "Si Melon" di OKU
Minggu, 19 Mei 2024 14:23 Wib
Semen Baturaja raih sertifikat Manajemen Energi ISO 50001:2018
Sabtu, 18 Mei 2024 15:46 Wib
Pusri: Alokasi pupuk subsidi meningkat dua kali lipat
Sabtu, 18 Mei 2024 7:03 Wib
Rupiah turun imbas pernyataan pejabat Fed terkait arah suku bunga FFR
Jumat, 17 Mei 2024 16:10 Wib
ANTARA dan Jamkrindo tanda tangani MoU kerja sama penjaminan
Jumat, 17 Mei 2024 15:30 Wib