Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan nilai tukar rupiah berpotensi masih mengalami tekanan pasca pengumuman rapat moneter Federal Reserve (The Fed).
“Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp16.100 dengan potensi support di sekitar Rp16.000,” katanya ketika ditanya Antara, Jakarta, Rabu.
Seperti diketahui, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) mencatatkan dua poin penting.
Pertama, The Fed tak mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini. Artinya, tidak adanya kenaikan memberikan kelegaan ke pasar dan bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko.
Kedua, The Fed memutuskan penundaan pemangkasan suku bunga AS karena belum yakin inflasi AS akan menurun ke 2 persen. Indikasi penundaan pemangkasan suku bunga memberikan kekhawatiran di pasar bahwa The Fed bisa tak mengeluarkan keputusan tersebut pada tahun ini.
Berita Terkait
Harga emas Antam Senin merosot Rp7.000 jadi Rp1,398 juta pergram
Senin, 9 September 2024 10:17 Wib
Baznas OKU gulirkan Program ZChicken bagi pelaku usaha ayam goreng
Senin, 9 September 2024 7:51 Wib
Pupuk Indonesia sukses raih keuntungan Rp1,8 triliun karena gencarkan inovasi
Jumat, 6 September 2024 22:15 Wib
Semester I 2024, KAI Palembang lakukan penyertifikatan aset 807 hektare
Jumat, 6 September 2024 21:38 Wib
Wamen BUMN tegaskan masalah e-meterai tidak akan terjadi lagi
Jumat, 6 September 2024 15:49 Wib
Kemenko Marves: Transisi energi juga untuk amankan energi terjangkau
Jumat, 6 September 2024 13:04 Wib